ramalan bintang, jodoh, nasib, gaul, download lirik lagu, forum gaul, inspirasi setiap hari
ramalan bintang - forum, jodoh, nasib, primbon ramalan bintang setiap hari - home ramalan bintang setiap hari - sobat gemintang yang gaul ramalan bintang setiap hari - tentang kami ramalan bintang setiap hari - hubungi kami
ramalan setiap hari - humor, film, download musik, nasib
kisah sukses, motivasi dan inspirasi
[-] All
 [+] Bisnis
 [+] Cinta
 [+] Inspirasi
 [+] Inspriasi
 [+] Persahabatan
 [+] Puisi
 [+] Religius
 [+] Semua
 [+] Umum
 [+] Urban
ramalan bintang setiap hari, ajang gaul cowo cewe fungky, download lirik gratis
cerita lucu/humor
kisah sukses/motivasi
cerita inspirasi

ramalan bintang - jajak pendapat dan undang teman sebanyak mungkin
Pooling Singkat!
 Fitur favorit kamu di Gemintang?
Personality/Ramalan
Musik/Lirik Lagu
Humor
Cerita Inspirasi & Misteri
Games!
ShoutBox

Result
iklan banner harian

informasi gagal ginjal dan transplantasi

Palugada.net - Apa lu mau gw Ada!

situs kencan gratis Indonesia

BandungFood
Makanan di kota Bandung

Kisah Sukses, Cerita Inspirasi dan Motivasi
Dapatkan inspirasi melalui berupa motivasi, persahabatan, cinta, kisah sukses, kemanusiaan dan lain lain.. Apa arti dari Dunia ini jika kita tidak bisa saling berbagi ? Kirimkan cerita yang paling menjadi inspirasi kamu hari ini, niscaya semua keinginan kamu akan tercapai. Sukses Selalu!. 


Aksi Bajak Siswa Cerdas  - Umum
View : 129528
Created by : hasan
17 Juli 2006
Aksi Bajak Siswa Cerdas
iman yuniarto dari Singapura


Jumat malam (14/7) pekan lalu menjadi jamuan malam
istimewa bagi 386
jago fisika dari 83 negara. Bertempat di ruang makan
Hall of Residents
kompleks Nanyang Technological University (NTU),
Singapura, Prof Loh Nee
Lam, koordinator Office of Admission NTU, mengundang
secara khusus para
peserta Olimpiade Fisika Internasional ke-37 (37th
IPhO).

Sang guru besar universitas terkemuka di Singapura
itu hendak memberi
wejangan. Namun, lebih dari seperempat jam sang
profesor menguraikan
presentasinya, tak satupun kalimat terucap menyebut
perkembangan fisika
mutakhir. Harapan ingin mendapatkan uraian segar
fisika terkini, para
peserta justru disodori formulir pendaftaran.

Ya. Sang profesor tidaklah sedang memaparkan
perkembangan 'Grand Unified
Theory', tapi malah mengajak siswa-siswa cerdas itu
untuk bergabung
dengan NTU pada tahun depan. Iming-iming beasiswa
pun ditebar.

Bangun pagi-pagi, Pangus Ho (17 tahun), mengaku
terkejut, saat
didapatinya formulir pendaftaran NTU diselipkan di
bawah pintu kamarnya.
Sebelumnya, anggota tim Olimpiade Fisika
Internasional ke-37 asal
Indonesia ini sempat dihampiri salah seorang
profesor. Beasiswa penuh
baginya bila meneruskan studi di NTU.

Tak ada persyaratan khusus, hanya penerima beasiswa
itu harus merelakan
diri bekerja minimal tiga tahun di perusahaan milik
Singapura, usai
lulus. Tawaran itu jelas menggiurkan, terutama bila
melihat sulitnya
memperoleh pekerjaan di Tanah Air. Ternyata tak
hanya Pangus. Empat
anggota tim 37th IPhO asal Indonesia lainnya juga
ditawari hal serupa.

Bagi NTU, para siswa berkemampuan di atas rata-rata
itu adalah aset.
''NTU tentu saja tertarik memberi beasiswa buat
siswa-siswa berbakat,
terutama peraih-peraih medali emas IPhO,'' kata
Jackie Yu Woonn Chi,
asisten director Corporate Communication Office,
NTU, Ahad (16/7),
kepada Republika, di sela penutupan 37th IPhO di
NTU.

Demi prestise? Jackie tak menolak anggapan demikian.
Kehadiran jago-jago
fisika itu, tentu bakal mendongkrak nama fakultas
mereka. Syukur-syukur
kelak mereka bisa berkontribusi untuk almamaternya.
Atau, paling tidak,
berguna bagi perusahaan-perusahaan di Singapura.

Ini bukan berita baru. Kata Jackie, persaingan
berebut siswa-siswa
cerdas tak hanya terjadi antaruniversitas Asia, tapi
sudah mengglobal.
Massachussets Institute of Technology (MIT) di
Amerika Serikat (AS),
misalnya, dikenal getol menawari beasiswa para
peraih medali emas IPhO.

NTU punya sejumlah program beasiswa. Salah satunya
adalah ASEAN
Scholarship atau NTU Scholarship. Tak kurang dari
4.200 dolar Singapura
(Rp 25 jutaan) per tahun digelontorkan bagi siswa
cerdas. Di jurusan
Fisika NTU, salah seorang peraih medali emas IPhO
asal Indonesia adalah
hasil rekrutannya. Kini, ada 25 alumnus IPhO
Indonesia yang belajar di
NTU.

Membajak siswa cerdas? Jackie kurang setuju dengan
pendapat itu. Toh,
katanya, mereka bisa mengaplikasikan pencapaian
ilmunya untuk negara
masing-masing setelah tiga tahun bekerja di
perusahaan Singapura. ''Ini
kerja sama yang bagus,'' urai dia.

Tapi sesederhana itukah? Fachrian Adi Nugraha, 22
tahun, adalah mantan
tim IPhO Indonesia yang mendapatkan beasiswa NTU.
Belum genap setahun
lulus, kini peraih honourable mention IPhO ke-33 di
Bali pada 2002 itu
bekerja di Motorola Singapura. Sesuai perjanjian, ia
harus menghabiskan
masa tiga tahun di Motorola.

Alumnus SUMN 78 Jakarta ini menegaskan dirinya bakal
balik ke Tanah Air.
''Tapi belum tahu kapan,'' kata Fachrian yang
mengambil jurusan Teknik
Elektro di NTU. Ia merasa belum kenyang menimba ilmu
di negeri Singa
Laut tersebut.

Selain faktor pengalaman, fakta uang segepok tak
dapat dimungkiri yang
membuatnya betah di Singapura. Sebagai fresh
graduate, upah sekitar Rp
17 juta ia kantongi per bulannya selaku software
enginer di Motorola.
Jelas, gaji itu tak sebanding dengan posisi yang
sama bila ia bekerja di
Indonesia. ''Rata-rata insinyur yang baru lulus
digaji Rp 2,5 jutaan per
bulan, kecuali kalau bekerja di perusahaan asing,''
katanya. Karenanya,
ia menunda dulu kepulangan ke Tanah Air, selagi
masih mampu meneruskan
sekolahnya.

Fajar Ardian, mantan tim IPhO Indonesia tahun 2002,
juga baru lulus dari
NTU. Namun, ia berencana tak langsung menuntaskan
perjanjian kerja di
perusahaan Singapura itu. Ia lebih memilih program
PhD selama empat
tahun. ''Bekerja bisa ditunda dulu,'' urai alumnus
SMU Insan Cendekia
Serpong, peraih medali emas IPhO 2002 itu.

Fajar, yang menempuh jurusan Teknik Komputer di NTU,
paling sedikit
masih akan berada di Singapura tujuh tahun ke depan.
Apakah akan
langsung pulang? ''Kita lihat kondisi di Indonesia
dulu. Kalau kondusif,
ya pulang, Kalau tidak, ya tidak perlu. Percuma,''
katanya.

Banyaknya cerita soal orang-orang potensial yang
kembali ke Indonesia,
tapi justru menjadi tak produktif lantaran tak
kondusifnya dunia kerja,
menguatkan tekadnya itu. ''Di sini fasilitas lengkap
dan kompetisi
keras,'' jelasnya.

Pandangan menguatkan disampaikan Ali Sucipto, mantan
tim IPhO Indonesia
2005 di Spanyol. Menanggapi isu 'brain drain'
jago-jago fisika itu, Ali
yang kuliah di jurusan Fisika NTU jalur nonbeasiswa
menyatakan tak
sederhana menilai banyak hengkangnya siswa Indonesia
ke luar negeri.

Siapa pun yang pernah bekerja di luar negeri
beberapa lama, menurut
hematnya, akan memiliki mind-set yang lebih global
dan visi lebih luas.
''Mereka akan berpikir ulang, untuk apa kembali ke
Indonesia yang tidak
kondusif.'' Apalagi, upahnya tak sebanding.

Tapi bagi Pangus Ho, kuliah di luar negeri bukan
'hidangan' yang
menarik, meski ia ditawari kuliah gratis di NTU
tahun depan. ''Saya
tidak suka suasana belajar di Singapura. Di sini
semua orang takut
kalah,'' selorohnya.

Pangus menyebutnya kiasu, istilah populer di
Singapura yang artinya
persaingan amat keras. Ia khawatir, semangat yang
menjadikan setiap
orang tak mau kalah itu, membuatnya mementingkan
diri sendiri alias
individualis. ''Kondisinya amat stres, tidak ada
kebebasan, tidak
enak.''

Andika Putra, peraih medali emas IPhO ke-36 di
Spanyol, serupa dengan
Pangus. Ia menolak mentah-mentah tawaran beasiswa
NTU. Kuliah di ITB
lebih ia pilih, setelah diterima lewat jalur Ujian
Saringan Masuk
Prestasi tahun ini. ''Bukan karena ada kontrak kerja
selama tiga tahun,
tapi iklim di sini (Singapura) tidak menyenangkan.
Saya dengar banyak
cerita teman-teman. Ego para siswa amat besar. Tidak
enjoy untuk
kuliah,'' katanya.

Peraih medali emas IPhO ke-37, Andy Octavian Latief,
juga memilih
jurusan Fisika UI melalui jalur PMDK, meski ia telah
didatangi seorang
profesor di NTU. Saat ditanya bukankah kuliah di
luar negeri lebih
terjamin kualitasnya? Andy menjawab, ''Nggak juga.
Sama saja-lah.''

...Beri inspirasi ke teman kamu !!!
Kirim Inspirasi ke Teman
Nama Kamu:  Email Kamu:
Nama Teman:  Email Teman:
Kode Verifikasi :  6015  Ketik Ulang Kode Verifikasi
Kode verifikasi dibutuhkan untuk menghindari Spam (IP Address kamu : 18.224.55.193)
Kategori lainnya
Recognizing A Stroke - Urban
So, let's start to ask the 3 questions below to everybody we mee! t.
Isn't it easy to help people survive from this dreadful stroke?

Sewaktu pesta barbeque, seorang teman terjatuh - dia meyakinkan semua orang yang datang kalau dia tidak apa2 (mereka menawarkan memanggil paramedik)dan hanya ...[View]

Berkat Sahabat - Persahabatan
Ini kisah persahabatan dua anak manusia. Yang seorang
adalah putra presiden, yang lain pemuda rakyat jelata
bernama Pono.

Persahabatan ini sudah terjalin sejak mereka masih di
bangku sekolah. Pono punya kebiasaan yang kadang
menjengkelkan. Apa pun peristiwa yang terjadi di
depannya selalu di...[View]

Berada di Dua Kuadran - Bisnis
Sebut saja koh Aseng seorang pengusaha sukses di
bidang bahan bangunan di Yogyakarta yang tak pernah membiarkan ke-lima orang putra-putrinya menikmati bangku universitas, maka ketika salah satu putrinya nekad
meraih gelar Insinyur Teknik Sipil malah dimusuhi. Apa yang
terjadi dengan putra-putrin...[View]

Safety in Plane - Urban
Dear all, (mohon disebarluaskan seluas2nya ya)

Sekedar untuk informasi saja, mungkin rekan-rekan semua sudah mendengar berita mengenai kecelakaan pesawat yang baru "take-off" dari Lanud Polonia - Medan. Sampai sore ini penyebab kejadian tersebut belum diketahui dengan pasti.

Mungkin seke...[View]

Interesting Things - Umum
Menurut penelitian yang dilakukan oleh lembaga
Forrester,
di Amerika, telepon biasa memerlukan waktu 91 tahun
untuk
mencapai jumlah 100 Juta unit terpasang.

Sedangkan televisi memerlukan waktu 54 tahun untuk
mencapai
jumlah yang sama.

Sementara saat ini, handphone memperoleh
satu pelang...[View]

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  
12  13  14  15  16  17  18  19  20  21  22  
23  24  25  26  27  28  29  30  31  32  33  
34  35  36  37  38  39  40  41  42  43  


 
 

copyright 2005-2008
gemintang.com
eXTReMe Tracker