Kisah Sukses, Cerita Inspirasi dan Motivasi
Dapatkan inspirasi melalui berupa motivasi, persahabatan,
cinta, kisah sukses, kemanusiaan dan lain lain.. Apa arti dari Dunia ini jika kita tidak bisa saling berbagi ? Kirimkan cerita yang paling menjadi inspirasi kamu hari ini, niscaya semua keinginan kamu akan tercapai. Sukses Selalu!.
Jangan benci aku, Mama - Umum
View : 138831 Created by : lilis
Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki,
wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku,
memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak
ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang
lain saja untuk dijadikan budak atau pelayan.
Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya
membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun
melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya
menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga
Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan
membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.
Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa
stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu
melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu
menuruti perkataan saya.
Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4
tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang
yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan
membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung
kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap saya
tinggalkan begitu saja.
Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual
untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah
berlalu sejak kejadian itu.
Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa.
Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad,
sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati,
berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang.
Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama
putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan
tidak ada lagi yang mengingatnya.
Sampai suatu malam. Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak.
Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arah saya.
Sambil tersenyum ia berkata, "Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu
cekali pada Mommy!"
Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya,
"Tunggu..., sepertinya saya mengenalmu. Siapa namamu anak manis?"
"Nama saya Elic, Tante."
"Eric? Eric... Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?"
Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai
perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga.
Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti
sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari
betapa jahatnya perbuatan saya dulu.Rasanya seperti mau mati saja saat
itu. Ya, saya harus mati..., mati..., mati... Ketika tinggal seinchi
jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba
bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan
menjemputmu Eric...
Sore itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad
dengan pandangan heran menatap saya dari samping. "Mary, apa yang
sebenarnya terjadi?"
"Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang
telah saya lakukan dulu." tetapi aku menceritakannya juga dengan
terisak-isak. ..
Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang
begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis saya reda, saya keluar
dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat
pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai
teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya
dan Eric.. Eric...
Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih
saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang
terbuat dari bambu itu. Gelap sekali... Tidak terlihat sesuatu apa pun!
Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil
itu.
Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong
kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya
mengamatinya dengan seksama... Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali
potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan
Eric sehari-harinya. ..
Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, saya pun
keluar dari ruangan itu... Air mata saya mengalir dengan deras. Saat itu
saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil
untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di
belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap
sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.
Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala
ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.
"Heii...! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!"
Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, "Ibu, apa ibu kenal dengan
seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?"
Ia menjawab, "Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk!
Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini,
Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, 'Mommy..., mommy!' Karena
tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal
bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai
pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti
itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini.
Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk
menulis ini untukmu..."
Saya pun membaca tulisan di kertas itu...
"Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi...? Mommy
marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus
berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom..."
Saya menjerit histeris membaca surat itu. "Bu, tolong katakan...
katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang!
Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!"
Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.
"Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang,
Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini.
Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia
rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya.
Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila
melihatnya ada di dalam sana... Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-
nya dari belakang gubuk ini... Meskipun hujan deras, dengan kondisinya
yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana.
Nyonya,dosa anda tidak terampuni!"
Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.
...Beri
inspirasi ke teman kamu !!!
Demi Waktu - Cinta
Bila masih ada waktu yang bisa memperbaiki semuanya
ku kan tunjukkan kesungguhan hati ini tuk bisa berbakti kepadamu selamanya.
Bila masih ada sisa harapku
kuingin kau tahu bahwa sesungguhnya hanya kamu yang kuharapkan bisa temani sisa hidupku selamanya.
Hari demi hari di setiap waktuku ...[View] Paradigma - Inspirasi ini adalh sebuah cerita yg sampai sekarang kira-kira masih berlajut.
cerita ini dimulai ketika aku kenal sama seseorang. sebutlah namanya Satou. aku emang gak ngerti dia gimana. tapi, yg jelassaat itu dia itu tipe yg biasa2 saja lah dg teman lainnya. tapi, lama, lama, lama, aku kenal dia.. aku ta...[View] Kebanyakan makan chicken wings - Urban Saya sangat prihatin dengan kesehatan orang-orang,
khususnya wanita!.
Seorang teman saya baru saja ketahuan memiliki kista
dalam rahimnya,
sehingga dia langsung menjalani operasi. Kista yang
diambil berisi darah
yang berwarna hitam pekat. Dia pikir dia akan
sembuh setelah menjalani operasi,...[View] Tips for Today - Bisnis A CUP OF TIPS TO START UP THE DAY
LESSON 1
A junior manager, a senior manager and their boss are on their way to a meeting. On their way through a park, they come across a wonder lamp. They rub the lamp and a ghost appears. The ghost says, "Normally, one is granted three wishes but as y...[View] Terimakasih Ayah - Umum Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah
kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang
bisa sangat miskin.
Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.
Pada perjalanan pulang, sang Ayah berta...[View]
|