Kisah Sukses, Cerita Inspirasi dan Motivasi
Dapatkan inspirasi melalui berupa motivasi, persahabatan,
cinta, kisah sukses, kemanusiaan dan lain lain.. Apa arti dari Dunia ini jika kita tidak bisa saling berbagi ? Kirimkan cerita yang paling menjadi inspirasi kamu hari ini, niscaya semua keinginan kamu akan tercapai. Sukses Selalu!.
Formalin di Makanan tidak berbahaya - Urban
View : 127135 Created by : Lisa
Diurai Jadi CO2 dalam Waktu 1,5 Menit
JOGJA - Kandungan formalin pada bahan makanan ternyata tidak akan
menimbulkan efek negatif bagi manusia. Termasuk kandungan formalin yang
terdapat pada mie basah, ikan segar, tahu, dan ikan asin. Berdasarkan
penelitian WHO, kandungan formalin yang membahayakan sebesar 6 gram.
Padahal rata-rata kandungan formalin yang terdapat pada mie basah 20
mg/kg mie. Selain itu, formalin yang masuk ke tubuh manusia akan diurai
dalam waktu 1,5 menit menjadi CO2.
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD) Dr Yuswanto
menjelaskan, berdasarkan penelitian yang dilakukan pihaknya pada tahun
2002, kandungan formalin pada mie basah di pasar Jogja sekitar 20 mg/kg
mie. Kadar itu belum secara signifikan menimbulkan toksifikasi bagi
tubuh manusia.
"Penelitian WHO menyebutkan kadar formalin baru akan menimbulkan
toksifikasi atau pengaruh negatif jika mencapai 6 gram," jelas Yuswanto
saat dihubungi Radar Jogja, kemarin. Menurut Yuswanto, sebenarnya proses
alam juga menghasilkan zat formalin yang selanjutnya terserap oleh
sayur-sayuran, buah dan daging hewan.
Dikatakan, buah-buahan dan sayuran juga mengandung zat formalin sebagai
hasil proses biologis alami. "Alam ini sebenarnya menghasilkan zat
formalin yang diserap oleh tumbuhan dan hewan. Daging sapi mengandung
formalin kira-kira 30 mg, dan kerang laut mengandung formalin 100 mg per
kg. Tapi itu formalin yang dihasilkan dari proses alami," katanya.
Bahkan, lanjut Yuswanto, para peternak sengaja membubuhkan formalin
dalam makanan ternaknya. Makanan ternak diberi kandungan formalin
sebesar 660 mg per kg. Tujuannya untuk membunuh bakteri. "Keberadaan
formalin tidak mengakibatkan keracunan hewan ternak," tambahnya.
Akan tetapi, kata Yuswanto, kandungan formalin baru akan menimbulkan
bahaya jika dihirup oleh alat pernapasan. Jika hanya dicerna alat
pencernaan, tidak akan menimbulkan risiko negatif. "Pemakaian formalin
hanya merugikan kalangan peternak. Ketika mereka menghirup formalin
lewat alat pernapasan, berpotensi menimbulkan kanker paru-paru."
Yuswanto menyimpulkan, ada kesalahan informasi di masyarakat tentang
bahaya formalin di mie basah, ikan segar, dan ikan asin. Sebenarnya,
ketika formalin masuk melalui alat pencernaan, tidak akan berpengaruh
negatif.
Kondisi itu akan berbeda jika secara terus menerus formalin masuk
melalui alat pernafasan, maka dikhawatirkan akan menyebabkan kanker
paru-paru. "Perokok juga berpotensi menghirup formalin dari setiap
batang rokok yang dikonsumsinya. Ketika setiap hari menghisap 20 batang
rokok, sama saja setiap hari menghirup 10 mg formalin," tambah Yuswanto.
Kenapa formalin di makanan tidak berbahaya? Kata Yuswanto, proses
metabolisme formalin yang masuk ke tubuh manusia sangat cepat. Tubuh
manusia akan mengubah formalin menjadi Co2 dan air seni dalam waktu 1,5
menit.
"Secara alami, setiap liter darah manusia mengandung formalin 3
mililiter. Sedangkan formalin yang masuk bersama makanan akan
didegradasi menjadi CO2 dan dibuang melalui alat pernapasan. Jadi, meski
formalin dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama, tidak akan
terjadi proses akumulasi dan menyebabkan toksifikasi."
Yuswanto menegaskan, informasi yang berkembang di masyarakat salah
kaprah. Sebab, baru dalam dosis besar yakni sekitar 6 gram, formalin
akan memunculkan efek negatif bagi tubuh manusia.
"Lagi-lagi yang dirugikan masyarakat kecil. Penjual mie basah, tahu, dan
ikan asin dirugikan. Seharusnya, kita berpegang pada hasil penelitian
yang akurat. Pemerintah harus segera mengambil sikap atas kekacauan ini.
Kasihan pedagang kecil," tambah Yuswanto.
...Beri
inspirasi ke teman kamu !!!
Penipuan di Bali - Urban Sepulang dari Indonesia, saya berkumpul dengan teman teman saya orang Indonesia untuk membagikan oleh oleh , teman saya terkejut saya menggunakan kartu kredit di Bali: Apa? Kamu pake kartu kredit di Bali? Berani beraninya, orang bali itu penipu semua!
Saya kaget dia bilang begitu, di Bali memang...[View] Bangsa ini memerlukan Zhu - Umum Oleh: Asro Kamal Rokan (Republika Online)
Xiao Hongbo telah dihukum mati pekan lalu. Delapan orang pacarnya yang dibiayai dalam kehidupan mewah-- mungkin hanya menangisi lelaki berusia 37 tahun. Tidak ada yang bisa membantunya.
Deputi manajer cabang Bank Konstruksi China, salah satu bank mil...[View] Pemimpin Seperti Burung Elang - Bisnis Dulu, ketika ada orang yang bercerita bahwa hampir semua pemimpin duduk kesepian di puncak piramida, saya agak kurang percaya. Pasalnya, secara kasat mata kelihatan, setiap pemimpin dikelilingi oleh banyak sekali pengikut. Di mana-mana muncul diikuti oleh banyak orang.
Sekian tahun setelah menja...[View] Tempayan Retak - Umum Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar. Masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak. Sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak.
Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjal...[View] Saya Bersamamu - Umum Do not look back in anger, or forward in fear, but around in
awareness..
Seorang anak lahir setelah 11 tahun pernikahan.
Mereka adalah pasangan yg saling mencintai dan anak itu adalah buah
hati
mereka. Saat anak tersebut berumur dua tahun, suatu pagi si ayah
melihat
sebotol obat yg terbu...[View]
|