Saat Cinta Merubah Jati Diri

Foto by communitycare.co.uk

Foto by communitycare.co.uk

Gemintang.com – Apakah cinta sejati memerlukan pengorbanan? Apa harus terbawa sampai mati? Cinta yang tidak pernah berharap apapun dari orang yang dicintai dan bahagia saat orang yang dicintai juga bahagia, nyatanya tak lebih dari hanya sekedar omongan belaka bagi seseorang yang justru merasa tak menjadi dirinya saat mencintai seseorang dalam hidupnya.

Cinta sejati sama halnya seperti udara yang kita hirup, detik demi detik sungguh tak terasa bahwa ia terus mengalir dan membuat kita senantiasa hidup. Saat kita mencintai, rasanya hal seberat apapun akan bisa dilalui. Saat kita mencintai, hal setakut apapun akan mampu dihadapi.  Itulah mengapa karena cinta, rasa takut pun bisa berubah jadi berani dan keberanian yang dimiliki akan menjadi kekuatan yang pada akhirnya membuat kita mampu untuk melakukan apapun demi orang yang dicintai. Tapi apa benar seperti ini?

Coba bertanya kepada diri sendiri, pernahkah karena cinta kamu justru kehilangan segalanya? Dan pernahkah karena cinta kamu pun justru berbeda dari kepribadian kamu sebelumnya? Baik buruknya pengaruh cinta dalam kehidupan, masih ada banyak hal yang mesti dipertimbangkan sebelum benar-benar dan yakin dengan pilihan “berkorban untuk cinta”. Terkadang ada satu situasi yang tidak mengijinkan kita untuk berpikir dua kali, sampai akhirnya kita pun mengiyakan itu atas dasar cinta. Kita tidak suka, dan tidak ingin hal itu terjadi, tapi mau bagaimana lagi? Well, dugaan yang seolah-olah tidak ada lagi jalan keluarnya, sungguh adalah kesalahan besar. Kamu tahu mengapa dalam setiap pilihan ada A,B,C dan D? Itu karena pilihan memang tak hanya satu.

Cinta, kamu bisa saja tertipu karenanya. Atas dasar saling mencintai dan karena ingin melihatnya bahagia kamu pun akhirnya mau melakukan hal apapun agar dia percaya bahwa kamu mencintainya. Jika kamu menolak ataupun mengelak, artinya kamu tidak cinta. Sering sekali kita mendengar ungkapan seperti ini dari para remaja yang sedang puber-pubernya. Wow, kini cinta sudah seperti obralan saja, “Lo jual, gue beli, lo ngga mau, gue ambil lagi”. “Kalo lo beneran cinta sama gue, buktiin deh, sejauh mana cinta itu. Tapi kalo lo ga mau, ya udah ngga jadi.” So simple, right?

Cinta yang membuat kita merasa nyaman bersamanya memang sangat diharapkan. Oleh karena itu, kurangi beberapa hal yang membuat suatu hubungan justru terasa hambar. Saling mengerti adalah satu hal yang utama agar setiap pasangan tetap bisa menjalani hubungan dengan tanpa kehilangan jati dirinya. Cinta bukanlah melihat ada apanya, melainkan mau menerima apa adanya. Saat itu ada dalam diri kita, yakinlah, hubungan yang dijalani pasti akan jauh lebih baik lagi. Lalu, haruskan mencari seseorang yang bisa mengerti kita? Ngga juga kok, justru jadilah seseorang yang bisa mengerti sebelum ingin dimengerti. Tapi bila pengertian yang diberikan tidak juga memperbaiki hubungan, hm… Lebih baik tinggalkan saja. Toh cinta bukan untuk makan hati, melainkan mendapatkan kebahagiaan yang berarti.

Ingat Sis and Bro, terutama untuk kaum hawa, jangan pernah takut tidak menemukan cinta dalam kehidupan kamu. Lebih baik menunggu sedikit lebih lama ketimbang salah menentukan pilihan. Tuhan itu menciptakan manusia bukan hanya satu, melainkan berpasangan. Yakin dan percayalah bahwa hanya cinta sejati yang akan membuatmu tetap menjadi seperti apa adanya kamu, bukan cinta yang justru merubah kepribadian yang ada dalam diri kamu. Dan cinta yang kita berikan kepada orang yang kita kasihi, sesungguhnya tidak boleh melebihi cinta kita kepada Yang Maha Kuasa, karena pada faktanya, Ia-lah yang menciptakan cinta itu sendiri.

(Mira)

Favorit

Related Posts

Klik suka sekarang