Free Horoscope
Your Daily Inspiration   
Home | Shio | Zodiak | Palmistry | Elemen | Feng Shui | Gemintang | Add to Favorites
Komunitas : Musik | Film | Humor | Inspirasi | Games | Gambar Lucu dan Unik New
Kategori
 [-] All
 [+] Bisnis
 [+] Cinta
 [+] Inspirasi
 [+] Inspriasi
 [+] Persahabatan
 [+] Puisi
 [+] Religius
 [+] Semua
 [+] Umum
 [+] Urban
Pooling
 Fitur favorit kamu di Gemintang?
 Personality/Ramalan
 Musik/Lirik Lagu
 Humor
 Cerita Inspirasi & Misteri
 Games!
 ShoutBox
    Result


G-Daily Banner
Klik Disini...
UANG 1 MILLIAR
Bukan mimpi, buktikan sendiri
BandungFood
Makanan di kota Bandung
Palugada.net
Apa lu mau, gw ada!
Advertise here
Inspirasi
Dapatkan inspirasi melalui berupa motivasi, persahabatan, cinta, kisah sukses, kemanusiaan dan lain lain.. Apa arti dari Dunia ini jika kita tidak bisa saling berbagi ? Kirimkan cerita yang paling menjadi inspirasi kamu hari ini, niscaya semua keinginan kamu akan tercapai. Sukses Selalu!. 
Surat Cinta Seorang Guru - Umum
View : 124382
Created by : mimi
On behalf of all teachers in The Republic of Indonesia: "Surat Cinta Seorang Guru" - (Mohon maaf klo tdk berkenan...)




--------------------------------------------------------------------------------




Anak-anakku,



Jika hari-hari ini kebersamaan kita terganggu, bukan karena kami melalaikanmu. Kami tahu seberapa besar harapan dan asa kalian untuk meraih gemilangnya masa depan.

Kami juga tahu seberapa tinggi cita-cita yang kau gantungkan setelah dewasa nanti, seberapa ingin kau menjadi manusia mandiri yang tidak merepotkan orangtua, memberi sebanyak-banyaknya manfaat buat orang lain.

Berguna bagi agama dan bangsa ini. Semua kemuliaan itu, kau pancang tinggi-tinggi bersama kami.

Kami bahagia mengemban tugas mulia ini. Jangan ragu anak- anakku, seperti kata Ki Hadjar Dewantara ing ngarso sung tulodo; ing madya mangun karso; tut wuri handayani kami selalu ada di depanmu untuk memberi contoh, di sampingmu untuk membimbing atau berada di belakangmu untuk memberikan dorongan. Kami selalu siap bersamamu, karena itu sudah menjadi panggilan jiwa dan kewajiban kami.

Kamu saksikan banyak temanmu sebelumnya yang telah menjadi tukang insinyur, dokter, hakim, pengusaha, menteri, bahkan presiden, yang telah berhasil dan sukses karena bimbingan kami. Kalau kami sebutkan demikian bukan karena ingin dipuji, apalagi diberi penghargaan, sesuatu yang memang sulit kami dapatkan, tetapi sebagai hal yang akan kami simpan dalam hati, yang selalu kami banggakan, yang selalu kami syukuri. Betapa kami bahagia melihat kalian sukses. Betapa besar rasa syukur kami ketika jerih payah kami tidak sia-sia.



Guru juga manusia

Akan tetapi, mohon maaf jika kebersamaan kita akhir-akhir ini agak berubah atau mungkin perubahan terasa sangat drastis, jika terlihat lain tidak seperti biasa. Akhirnya kami harus mengakui keterbatasan ini. Kami harus memikirkan kepentingan lain.

Guru juga manusia. Kami harus memperjuangkan hak-hak kami setelah 60 tahun kami membimbing kalian, setelah sekian lama kami mengabdi. Tentu saja kepada negara ini, yang sekarang dipimpin oleh orang- orang yang sebelumnya kami bimbing. Entah mereka mengakuinya atau tidak, yang jelas mereka kurang memerhatikan nasib kami.

Ternyata makin hari hidup kami bukannya makin baik, bukan makin sejahtera, malah makin susah. Ketika taraf hidup negara ini makin tinggi, pendapatan kami tidak berubah. Ketika harga-harga membubung tinggi sampai ke langit, kami masih berpijak di bumi dengan kaki yang menempel di tanah. Penghasilan kami tidak juga bertambah. Apalah artinya kenaikan gaji yang sedikit dibandingkan dengan melambungnya harga-harga?

Akhirnya, lama-lama kalian akan tahu masalah kami. Besok atau lusa kalian akan tahu kegundahan kami, betapa kami di tekan oleh masalah dapur, masalah perut. Masalah bagaimana mempunyai rumah yang layak karena rumah yang tetap adalah impian kami setelah selama ini hanya mampu kos atau mengontrak rumah bersama-sama dengan teman seprofesi.

Masalah bagaimana memiliki kendaraan untuk memudahkan kami bertugas setelah selama ini hanya memakai sepeda, memakai kendaraan umum atau berjalan kaki. Masalah bagaimana mencukupi kebutuhan rumah tangga, yang sebagian kami penuhi dengan cara mencicil, kredit sana- sini, memberi makan anak istri, bagaimana mengobati anak istri yang sakit. Dan segudang masalah yang harus kami penuhi dengan gaji alakadarnya.

Teman-teman kami bahkan banyak yang hidupnya lebih parah dibandingkan kami. Di pelosok desa terpencil, di kampung-kampung yang jauh dari kemajuan teknologi, bahkan banyak yang melaksanakan tugas tanpa perhatian sama sekali.

The show must go on, kami harus terus melaksanakan tugas ini. Karena, bagaimanapun juga keadaan, apa pun yang terjadi, hati kami tidak tega meninggalkan kalian begitu saja. Tidak mungkin kami melalaikan kalian.

Itu tidak mungkin.

Membimbing kalian sudah panggilan jiwa. Mengajar kalian adalah kepuasan batin kami. Tapi, dengan berbagai permasalahan yang kami hadapi, kalian saksikan berbagai kepincangan yang semestinya tidak terjadi.

Kami akhirnya mencari cara lain untuk mencukupi kebutuhan dengan menaikkan biaya sekolah, padahal kalian juga banyak yang miskin, tidak mampu. Juga dengan menjual buku-buku pelajaran, menjual LKS, memberi tugas tambahan yang ujung-ujungnya membebani kalian dalam masalah keuangan.

Sebagian dari kami melakukannya dengan usaha sambilan lain, mengajar di beberapa sekolah. Bayangkan bagaimana kami bisa mengajar dengan maksimal kalau tenaga kami sudah habis di jalan. Sebagian dari kami ada yang menjadi tukang ojek, tukang becak atau tukang parkir pada malam hari untuk mencari tambahan sesuap nasi.

Sebagian dari kami datang ke sekolah untuk mengajar sambil berdagang ini-itu. Malu sudah nomor sekian. Kalian boleh tanya ke bank, berapa banyak SK PNS kami yang dijadikan jaminan untuk berutang? Jumlahnya sangat banyak ribuan!

Itu semua karena ketidakmampuan kami untuk memenuhi kebutuhan kami secara tunai. Jangan tanya bagaimana nasib teman-teman kami yang belum diangkat sebagai PNS. Ada teman-teman kami yang sebulan mendapat gaji tidak lebih dari seratus ribuan, lebih rendah dari gaji kuli sekalipun.

Bukan sombong kalau kami merasa lebih baik daripada saudara-saudara kami yang bekerja sebagai buruh pabrik, kuli, atau pegawai serabutan lainnya.

Hal itu jelas dari tingkat pendidikan yang rata-rata sudah sarjana, paling tidak diploma dengan Akta IV atau minimal lulusan SMA. Akan tetapi, rasa-rasanya, kehidupan kami tidak jauh berbeda dengan mereka.

Pikiran kami seperti kaum intelek, tetapi kerja kayak kuli. Sama-sama susah. Hal ini malah lebih memilukan kami.

Hari-hari ini kami dengar katanya pemerintah akan mengeluarkan UU Guru yang akan memberi sedikit pencerahan kepada nasib kami. Melalui UU itu nasib guru akan dilindungi, akan lebih diperhatikan, walau tentu tidak akan seperti teman-teman kami yang berbeda profesi.



Ditegur Wapres

Beberapa hari yang lalu, ketika Wapres bertemu dengan kami dalam peringatan Hari Guru se-Indonesia di Solo, kami ditegur karena membacakan puisi. Kalau dengan berpuisi ditegur, harus dengan apalagi menyampaikan aspirasi kami. Berkaitan dengan bangunan sekolah seperti kandang ayam, kalian tahu sendiri banyak sekolah yang bahkan bangunannya hampir runtuh, banyak sekolah yang beratapkan langit dan beralaskan tanah.

Hari-hari ini terasa panjang dan melelahkan. Itu memang karena penantian kami yang cukup lama dan sekarang menunggu realisasi janji pemerintah berkaitan dengan pengesahan RUU Guru (dan Dosen).

Seperti halnya saudara-saudara kami kaum buruh yang sering berdemo menuntut perbaikan nasib, menuntut kenaikan gaji, teman-teman kami pun banyak yang sudah mulai kehilangan kesabarannya, mulai mengadakan demo dan aksi-aksi lainnya. Semoga itu tidak terjadi dan dengan cepat dicermati oleh pemerintah.

Semoga saja surat ini tidak saja terbaca oleh kalian, murid-muridku, tapi juga terbaca oleh pemerintah. Kalau tidak, tolong sampaikan olehmu.

Kalau dengan surat ini pun kami ditegur, harus dengan cara apalagi kami sampaikan harapan kami. Ini adalah surat cinta di tengah impitan penderitaan kami.

Satu waktu nanti kalian akan jadi pengganti kami, akan jadi dokter, insinyur, ahli hukum, ekonomi, atau pejabat pemerintah, menteri, bahkan presiden sekalipun. Ingat pesan kami, bekerjalah profesional, disiplin, dan jujur. Jangan hancurkan negara ini dengan ketamakan, mementingkan diri sendiri atau partai kalian. Perhatikan rakyat kecil, dengarkan jerit tangis mereka. Juga, jangan lupakan nasib kami: gurumu....



Budiono Guru Sejarah di SMA Negeri 21 Bandung dan SMA Taman Siswa Bandung


...Beri inspirasi ke teman kamu !!!
Nama Kamu:  Email Kamu:
Nama Teman:  Email Teman:
Kode Verifikasi :  7514  Ketik Ulang Kode Verifikasi
Kode verifikasi dibutuhkan untuk menghindari Spam (IP Address kamu : 3.145.186.88)
Kategori lainnya
Julia Roberts, Menteri Pariwisata Baru - Inspirasi
Dahlan Iskan: Menteri Pariwisata Baru Kita: Julia Roberts!

Mestinya, se­buah promosi pariwisata yang dampaknya bisa lebih besar daripa­da hasil kerja tiga mente­ri pariwisata sekaligus: Ju­­lia Roberts. Peraih Os­car ini bukan hanya per­gi ke Bali. Julia Roberts tinggal di Bali un­tuk lebih dari...[View]

Bosan ? - Umum
Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.

Tamu :"Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', pak tua?"

Pak Tua :
"Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."
...[View]

Tetap Setia - Cinta
Mungkin kisah yang terjadi di kota Amman, Jordania, tergolong langka, unik sekaligus mengundang geli. Seorang pria Jordania yang bernama Bakr Melhem merasa kesepian karena hidup terpisah dengan istrinya yang berada di luar kota. Pria ini iseng-iseng “berselingkuh” dengan wanita lain dalam dunia maya...[View]
Hidup adalah Pilihan - Inspirasi
Ada 2 bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh besar,aku ingin menjejakkan akarku dalam2 di tanah ini dan menjulangkan tunas2ku diatas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ing...[View]
Kue Bulan / Tiong Cu Pia - Urban

Kue bulan atau kue tiong ciu pia adalah penganan tradisional
Tionghoa yang menjadi sajian wajib pada perayaan Festival Musim Gugur setiap tahunnya. Di Indonesia, kue bulan biasanya dikenal dalam dialek Hokkian-nya, gwee pia atau tiong chiu pia.
Kue bulan tradisional pada dasarnya berbentuk bulat...[View]

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  
12  13  14  15  16  17  18  19  20  21  22  
23  24  25  26  27  28  29  30  31  32  33  
34  35  36  37  38  39  40  41  42  43  
ShoutBox




Copyright 2005-2007 Gemintang. All Rights Reserved.
Contact us

eXTReMe Tracker