Gemintang.com – Semalam, seorang sahabat berbagi dilema. Sudah beberapa tahun ia mencintai seorang pria yang usianya jauh lebih muda. Ternyata, cintanya bersambut, si pria pun menaruh hati padanya. Sayangnya, karena beberapa hal yang prinsipil hubungan mereka tidak bisa berlanjut ke tingkat yang lebih serius. Namun, mereka tetap memberi perhatian khusus satu sama lain.
Dan tak diduga, ada pria ketiga yang menyatakan perasaannya pada si wanita. Bahkan ia melamar si wanita untuk menikah. Sang wanita pun galau ketika ia harus memberikan jawaban. Bila kamu berada di posisi si wanita, apa yang akan kamu pilih? Mencintai atau dicintai?
Jika kamu memilih untuk mencintai…
Kamu akan belajar bertanggung jawab atas perasaanmu. Selain itu, kamu akan lebih banyak ‘memberi’, entah itu perhatian, kasih sayang, waktu, ataupun tindakan. Di sisi lain, kamu juga harus siap ketika ‘pemberian’ kamu tidak bersambut. Namun, bila cinta yang kamu berikan itu tulus, hal ini tidak akan menjadi masalah.
Pengalaman yang akan kamu alami ketika memutuskan untuk mencintai seseorang adalah perasaan berdebar, kaki yang tiba-tiba menjadi lemas, pipi yang bersemu merah, tangan yang berkeringat, dan lidah yang menjadi kelu ketika berhadapan dengan si dia.
Jika kamu memilih untuk dicintai…
Seorang psikolog pernikahan, DR. Margaret Paul PhD mengungkapkan alasan seseorang lebih memilih dicintai adalah karena ia haus akan kasih sayang yang mungkin tidak ia dapatkan sebelumnya. Oleh karenanya, kamu harus belajar mencintai dirimu sendiri terlebih dahulu. Kemudian kamu dapat belajar menerima orang lain apa adanya.
Mulai membuka hati dan belajar mencintai pasanganmu. Kamu juga harus siap jika tanpa kamu sadari, pasanganmu terluka akibat cintanya yang tak berbalas.
Pada kenyataannya, apapun yang kamu pilih akan berpengaruh pada kehidupanmu selanjutnya. Namun, akan lebih baik bila mencintai dan dicintai terjadi bersamaan sehingga hubungan menjadi seimbang dan tidak ada satu pihak pun yang dirugikan.
foto: beyondmeds.com
(ldy/rut)
