Arti Kepedulian Dari Si Penambal Jalan

Abdul-Syukur

Gemintang.com – Tanpa menumpahkah darah, menyumbangkan pemikiran hebat, atau menggelontorkan uang banyak, Abdul Syukur alias Pak Dul (65) telah mengajarkan kita tentang arti kepedulian. Saat menjalankan profesinya sebagai penarik becak, Pak Dul sering sekali berhenti di tengah jalan. Bukan karena ia lelah, melainkan karena ia melihat jalan yang berlubang.

Layaknya pegawai Dinas Pekerjaan Umum, Pak Dul langsung turun menangani jalan-jalan berlubang yang ditemuinya. Jalan berlubang itu ia uruk dengan bongkahan aspal yang didapat dari jalan lain. Kini, sudah 10 tahun Pak Dul menjalankan pekerjaannya sebagai penambal jalan sekaligus penarik becak.

Pak Dul tak pernah menggerutu apalagi merasa pamrih. Pria berambut putih ini pun tak pernah mendapat bayaran apa-apa dan juga tidak minta apa-apa. Baginya, jika ia masih sanggup melakukan pekerjaan tersebut, kenapa ia tidak melakukannya? Pak Dul hanya tidak mau jika jalan berlubang yang sering ditemuinya itu membahayakan orang lain, termasuk ia dan penumpang yang naik becaknya.

Pernah Berjaya di Tahun 1980-an

Setelah ditinggal mati istrinya, Pak Dul tidak merasa kesepian sebab ia masih memiliki enam orang anak dan tujuh orang cucu yang menyayanginya. Pahit-manis kehidupan pun pernah Pak Dul rasakan. Pada tahun 1980-an, Pak Dul sempat menjadi juragan becak. Ada 27 becak di rumahnya yang ia sewakan dan Pak Dul melakukan sistem penarikan setengah harga dari harga sewa becak yang semestinya.

Jika juragan becak lainnya menarik setoran Rp 5.000 per hari, maka Pak Dul hanya meminta setengah dari harga tersebut. Karena itu, banyak penarik becak yang lebih senang menyewa becak milik Pak Dul ketimbang milik juragan becak lainnya. Namun, satu per satu becak itu kini sudah dijual untuk biaya sekolah enam anaknya dan hanya tersisa satu becak yang saat ini ia gunakan.

Abdul-Syukur-1

Aksi menambal jalan Pak Dul ini ramai dibicarakan khalayak maya. Karena kehebohan tersebut, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengundang Pak Dul untuk datang ke kediamannya. Sepulangnya dari tempat itu, Pak Dul membawa oleh-oleh uang saku. Pak Dul pun sempat menolak dengan rendah hati saat Walikota Surabaya menawarinya pekerjaan sebagai mandor di Dinas PU.

Nah Sobat, dari kisah Pak Dul, sudahkah kepedulian dan jiwa seorang relawan ada di dalam diri kita saat ini?

foto: jpnn

(rut/rut)

Favorit
Arti Kepedulian Dari Si Penambal Jalan silky

Review

Arti Kepedulian Dari Si Penambal Jalan

Summary: Arti Kepedulian Dari Si Penambal Jalan

5

Good

User Rating: 0 (0 votes)

Related Posts

Klik suka sekarang