Foto by mynishani.wordpress.com
Gemintang.com – Bagaimana jadinya bila usia ‘kejar tayang’ menjadi problema saat menjalani kisah cinta? Saat usia dirasa sudah tak muda lagi, mau tidak mau anda harus siap mendapatkan deadline untuk segera menikah. Bukan hanya desakan dari orang terdekat, melainkan orang tua pun kerap kali ikut andil dalam memilih calon menantu. Sering kali orang tua mendesak anaknya untuk segera menikah karena khawatir apabila anaknya tidak dapat menemukan pasangan hidup yang baik disaat usianya semakin bertambah. Padahal, lajang bukanlah hal yang memalukan ataupun menyedihkan. Justru, kini banyak anak muda yang memanfaatkan masa lajang untuk bisa mengembangkan diri sepenuhnya.
Dengan desakan itu pulalah, akhirnya wanita pun segera memilih pria yang dianggap sudah memenuhi syarat. Tidak ada lagi waktu untuk bisa bermain-main apalagi pacaran berlama-lama. Pokoknya, dia harus punya pekerjaan tetap, masa depan yang menjanjikan, dan punya tujuan yang sama. Padahal, menikah bukanlah suatu hal yang mudah. Menyatukan diri dalam kehidupan yang sama tanpa cinta, apakah anda yakin pernikahan akan berlangsung lama ?
Jika dilihat dari ketentuan hukum yang berlaku soal pernikahan, tidak ada hukum yang mengharuskan seseorang menikah sebelum umur 25 tahun atau bahkan 40 tahun. Namun idealnya, menikah memang dirasa tepat saat usia menginjak 24 sampai dengan 28 tahun. Tapi bukan berarti anda menyerah setelah itu.
Lantas, kenapa seseorang sampai harus terkena deadline untuk segera menikah ?
Bukan lupa ataupun tidak menomor satukan pernikahan. Di era modernisasi seperti sekarang ini, baik pria ataupun wanita, muda ataupun tua sama-sama mengejar karir dan prestasi dirinya. Itulah kenapa, pernikahan seakan bukanlah hal yang terpenting saat ini. Tapi tidak dipungkiri juga, bahwa banyak diantara mereka yang masih mencari cinta sejatinya. Tidak mudah untuk membangun sebuah komitmen sebelum mereka benar-benar merasa ‘klik’.
Anda tentu tahu apa itu nasib, dan apa itu takdir. Garis hidup yang telah ditentukan dan tidak dapat dirubah, itulah takdir. Sedangkan nasib, asalkan anda mau berusaha, anda tentu bisa merubahnya menjadi lebih baik lagi. Benar, jika jodoh ada di tangan Tuhan. Tapi bukan berarti anda berpasrah diri tanpa berusaha mendapatkan yang terbaik.
Menyikapi hal semacam ini, akan lebih baik jika anda menunda pernikahan sampai benar-benar menemukan seseorang yang pas di hati anda. Jangan menjadi terpaksa saat anda di kejar deadline untuk segera menikah karena hanya akan menyiksa anda. Anda menjadi tidak fokus terhadap tujuan hidup yang sebenarnya. Juga, tidak benar-benar mencari seseorang yang sesuai dengan kriteria anda. Berikan pengertian kepada mereka yang selalu mendesak anda agar mereka mengerti dan paham mengapa anda memutuskan untuk menunda pernikahan.
Tidak sedikit dari mereka yang serasa di kejar tayang menjadi target perjodohan. Anda tentu tidak suka karena ini bukan lagi jaman Siti Nurbaya. Kenalkan beberapa teman yang sekiranya membuat mereka tahu bahwa anda sebenarnya disukai. Ada seseorang yang sedang anda dekati, atau mungkin mengejar cinta anda namun anda memang masih ingin sendiri. Setidaknya mereka tidak akan terlalu khawatir jika anda akan menjadi perawan tua ataupun tidak menarik di mata pria.
(Mira)
