Kisah Menggugah Hati Di Balik Suksesnya Miliuner Muda Asal Thailand

Gemintang.com – Sudah pernah mencoba camilan Tao Kae Noi asal Thailand? Ya, camilan rumput laut yang dikemas dan dipasarkan ke berbagai negara termasuk Indonesia ini ternyata memiliki kisah sukses di baliknya. Pemiliknya bernama Tob Ittipat, dan di usia yang baru menginjak 26 tahun dia sudah mengantongi penghasilan sekitar 235 milyar rupiah dan memiliki 2000 staf. Bagaimana perjuangannya? 

Tob sama seperti anak muda lainnya. Di usia belia ia sangat gemar bermain video game dan memanfaatkan kegemaran tersebut untuk bisa menghasilkan uang. Tob juga menjual pernak-pernik senjata dalam game online dan mampu mengantongin uang sekitar satu juta baht hingga dirinya dapat membeli sebuah mobil.

Sisa uang tidak Tob hamburkan begitu saja. Ia berpikir bahwa dengan sisa uang tersebut, dirinya harus menghasilkan uang yang lebih banyak. Karena itu ia memutuskan untuk berbisnis. Namun sayang, bisnis pertama yang dijalaninya tidak berjalan mulus. Tob ditipu dan uangnya tak dapat kembali. Kemudia pria ini mengajukan pinjaman ke bank namun pihak bank tidak meluluskan permintaannya.

Di titik inilah Tob merasa cukup putus asa. Dia juga merasa bersalah karena sudah melalaikan pendidikannya. Kemalangan kembali dirasakan Tob saat bisnis orangtuanya juga mengalami kerugian bahkan kediaman keluarga Tob disita oleh bank. Peristiwa inilah yang memunculkan semangat pria kelahiran 24 November 1984 untuk bangkit dan merubah nasibnya.

Kembali Gagal

Tob Ittipat kembali mengajukan pinjaman pada bank dan berniat untuk membuka bisnis kacang goreng alias chestnut. Demi mendapatkan cita rasa yang enak, Tob pun bereksperimen. Dia bahkan membeli gerobak dan menyewa tempat di pusat perbelanjaan. Sayangnya, lagi-lagi nasib baik tak berpihak pada Tob. Pihak pusat perbelanjaan membatalkan kontrak kerja sama secara sepihak karena mesin chestnut Tob sangat mengganggu lingkungan pusat perbelanjaan.

Optimisme Tob perlahan mulai terkikis. Krisis finansial dalam keluarganya membuat orangtua Top memutuskan hijrah ke Tiongkok sementara Top tetap memilih tinggal di Thailand. Selama bertahan di negeri gajah putih, Tob bersama pamannya menggeluti bisnis rumput laut. Ia belajar bagaimana memberdayakan rumput laut sebagai komoditi usaha hingga teknik-teknik mengolah rumput laut.

Selain hal-hal tersebut, Tob juga belajar bagaimana memasarkan produknya. Di sini lagi-lagi ia harus menemui tantangan. Ia mencoba memasarkan produk rumput laut olahannya di berbagai supermarket namun gagal. Ternyata agar produknya dapat dipasarkan di supermarket, ada persyaratan yang harus dipenuhi yakni Tob harus memiliki pabrik sendiri. Beruntung bagi Tob karena dia masih memiliki kantor yang tersisa dari orangtuanya. Tob pun mengubahnya menjadi pabrik dan memproduksi Tao Kae Noi untuk dijual di berbagai supermarket dan minimarket, salah satunya 7Eleven. Dua tahun kemudian produk ini menjadi produk terkenal yang dijual di banyak negara, termasuk Indonesia.

Keuntungan yang diperoleh tentu saja membuat Tob mampu membayar hutang orangtuanya dan kembali menebus rumah mereka. Bahkan perjuangan karier Tob meraih kesuksesannya sempat difilmkan dengan judul The Billioner. Begitulah hidup, perjuangan tidak akan pernah mengkhianati hasil. Dimana ada kemauan di situ ada jalan. Tob Ittipat sendiri sudah menjajalnya.

foto: wordpress

(pink/ruth)