Photo by sheknows.com
Gemintang.com – Skenario drama yang menceritakan tentang seseorang yang jatuh cinta pada sahabatnya sendiri seringkali kita lihat menghiasi layar tv maupun bioskop-bioskop. Persahabatan dari dua kaum berbeda yang terjalin begitu lama hingga akhirnya mereka pun jatuh cinta lalu menjalin hubungan kekasih dan hidup bahagia, mungkin sudah kita hafal alurnya. Tapi tidak selamanya hubungan sahabat menjadi kekasih berjalan mulus, lho. Ada hal yang mesti kamu perhatikan nih Sobat Gemintang.
Sebelum kamu memutuskan untuk merubah status pertemanan kamu dengan si dia menjadi kekasih, sifat dan karakternya menjadi hal pertama yang mesti benar-benar kamu kenali. Ada banyak orang yang menyesal telah merubah status pertemanannya karena ia tidak begitu mengenal dua hal tersebut dari diri pasangannya, hingga akhirnya dia menyesal karena sikapnya saat berteman jauh berbeda ketika berpacaran dengan kamu.
Dan jika kamu merasa si dia membatasi ruang gerakmu, misalnya tidak boleh seperti ini-itu, harus melakukan hal tertentu dengan dia serta menjadikanmu boneka yang bisa ia atur semaunya, lebih baik tetap bertahan pada friend zone. Jika sikapnya saat berteman saja seperti itu, apalagi jika dilanjutkan ke hubungan kekasih? Ingat guys, membangun hubungan yang sehat dibutuhkan ruang gerak, waktu dan kebebasan untuk berkespresi.
Pahami segala sifat buruknya yang mungkin tidak kamu sukai selama berteman. Sebelum hubungan pertemanan berlanjut ketahap hubungan kekasih, kamu juga perlu memastikan bahwa perasaan yang kamu rasakan kepada dia memang benar-benar cinta. Begitupun sebaliknya. Ciptakan perasaan saling memiliki agar kedua belah pihak dapat menjalin hubungan kekasih senyaman saat mereka menjalin hubungan pertemanan.
(ysf/rut)
