Pelajaran dari Sepasang Jejak Kaki

Gemintang.com – Kala itu, saat hari sudah menjelang sore, para kawanan ayam digiring dari area persawahan ke dalam kandang milik seorang peternak yang letaknya lumayan jauh dari sawahnya. Saat si peternak tersebut sedang menggiring ayam-ayamnya, ada satu ayam yang tersesat karena terpisah dari rombongannya. Ia tersesat saat berhenti di dekat kumpulan para kerbau yang sedang membajak sawah.

Si ayam tiba-tiba saja panik dan takut begitu mengetahui bahwa dirinya terpisah dari kawanannya.  Ayam itu berjalan kesana-kemari tak tentu arah, berkokok dengan nyaring dalam waktu yang cukup lama namun usahanya sia-sia. Ia tetap terpisah dari kawanan ayam-ayam yang lain. Setelah merasa lelah, ia pun memilih untuk diam berdiri di pinggir ladang sawah dan kemudian si kerbau memanggail ayam itu.

“Hei Ayam…” Si Ayam menengok mencari asal suara itu.

“Aku disini, lihat kemari.” ucap si Kerbau. Si Ayam melayangkan tubuh dan pandangannya ke arah sawah yang terbentang luas.

“Kenapa kau terlihat ketakutan seperti itu?”

“Aku tersesat, Kerbau. Aku terpisah dari kawanan Ayam yang lain.” Perasaan si Ayam semakin khawatir. Ia benar-benar takut sekarang.

“Kenapa kau malah bingung dan khawatir seperti itu? Kenapa tidak kau ikuti saja jejak-jejak kaki Ayam yang lain? Lihatlah di sekitarmu, bukankah itu jejak kaki kawananmu?”

Si Ayam terdiam dan si Kerbau melanjutkan kembali kegiatan membajaknya. Mendengar saran dari si Kerbau, muncul energi besar yang membangkitkan semangat Ayam untuk kembali kepada majikannya dan kawan-kawannya yang lain.

“Karena rasa takut dan khawatir, otakmu tertutup oleh kabut tebal sehingga akalmu menjadi mendung.” ucap si Kerbau.

Saat ketakutan dan kekhawatiran menghampiri, banyak dari kita yang bersikap seperti si Ayam. Padahal, untuk memecahkan situasi seperti kisah di atas kuncinya hanya satu, ketenangan dan hati yang damai.

Jika si ayam dapat bersikap tenang dan mengendalikan dirinya, tentu saran dari si kerbau akan muncul di kepalanya, jauh sebelum si kerbau berbicara kepadanya. Dalam setiap masalah yang hadir di dalam hidup ini, sikap pertama yang harus kita ambil untuk meresponi masalah itu adalah ketenangan. Tenangkan hati dan pikiranmu terlebih dahulu, kemudian carilah jalan keluar atas masalahmu.

Tidak ada masalah yang tak punya jalan keluar. Jejak kaki dapat menuntun kita dalam menjalani kehidupan. Jejak kaki itu bisa berupa apa saja, entah itu saran, kritik, nasihat, hinaan, pujian.

Hati itu halus, maka ia akan sangat peka terhadap segala hal yang kasar. Namun hati yang halus itu tidak akan tercedarai oleh apapun ketika kita telah terlatih melewati setiap masalah dengan sikap yang tenang.

foto: panoramio.com

(mir/rut)

Favorit

Related Posts

Klik suka sekarang