Gemintang.com – Di sebuah kos-kosan di tengah ibukota, tempat banyak mahasiswa berdiam, tak jarang terjadi berbagai perdebatan, pertengkaran dan perbedaan pendapat. Kos-kosan ini merupakan kos-kosan bhineka tunggal ika karena berbagai latar belakang anak kosan berkumpul di sini; dari ujung Medan sampai ke tanah Papua menempatkan delegasinya di kos-kosan putri ini. Tapi tenang, ibu kos yang memang tinggal di situ sangat pandai dalam melerai dan menyelesaikan tiap persengketaan. Makanya, anak-anak kos sungguh sayang pada sang ibu kos.
Suatu hari, ibu kos meminta bantuan seorang putri dari tanah Sulawesi untuk membeli oncom ke pasar. Entah kenapa sang ibu kos selama beberapa hari itu sungguh mengidam-idamkan memasak tumis oncom kangkung. Dengan sigap sang putri dari Sulawesi pun bergegas ke pasar. Di rumah kos, sang ibu menantikan oncom pesanan dengan harap-harap cemas. Akhirnya, sang putri Sulawesi kembali dengan muka cemberut dan mulut merengut. Dengan bahu lunglai ia berkata, “Oncomnya tidak ada, Bu.” Sang ibu kos pun mengeluh sedih.
Esoknya, sang ibu kos kembali meminta sang putri Sulawesi untuk membelikan oncom. Namun hasil yang sama terulang kembali, ia pulang dengan tangan hampa. Hal ini berlangsung selama hampir satu minggu. Akhirnya, sang ibu kos gemas. Dengan semangat 45, ia bermaksud ke pasar mau melihat kemana oncom-oncom itu pergi. Ternyata, nasib ibu kos lebih baik dari sang putri Sulawesi. Ia berhasil mendapatkan oncom-oncom yang ia dambakan. Dengan senyum sumringah ia kembali ke rumah.
Di dapur, sang ibu kos menyiapkan bumbu tumis dengan cekatan. Anak-anak kos pun membantu dengan hati riang.
Salah satu anak kos bertanya, “Kok seneng amat Bu? Berhasil dapat oncom, ya?” Maklum, ia tahu obsesi si ibu kos selama seminggu terakhir.
Dengan sumringah sang ibu menjawab, “Iya nih. Akhirnya kesampaian juga keinginan ibu.”
Sang putri Sulawesi pun nimbrung, “Mana oncomnya, Bu?”
Si ibu pun menunjukkan oncom yang ia beli. Si putri Sulawesi, merengut, “Kalau yang kayak begitu sih banyak kemarin-kemarin.”
“Terus, kenapa nggak kamu beli?!” tanya ibu kesal.
“Masak tempe busuk kayak gitu dibeli? Nggak takut sakit perut, Bu?” Tukas sang putri Sulawesi jengkel. “Masak tiap kali saya minta oncom, ibu penjualnya kasih saya tempe busuk?” omelnya lagi.
“Oalah…” sang ibu kos pun tertawa sambil geleng-geleng kepala merenungi kebodohannya sendiri meminta tolong seorang dari Sulawesi yang memang tidak tahu apa yang namanya oncom.
(lyd/rut)