Ternyata, Si Bos Juga Bisa Salah!

Bos-and-Employee

Gemintang.com – Seorang bos sebuah perusahaan besar, sebut saja namanya Parto, sedang kesal lantaran mendapat laporan perihal penurunan produktivitas kerja karyawannya. Saking kesalnya, Parto pun buru-buru meninjau pabrik-pabrik miliknya.

Mungkin lantaran sudah mendengar selentingan kabar tentang kemarahan Parto, karyawan-karyawan pabrik pun bekerja dengan giat saat Parto melakukan inspeksi mendadak. Tidak ada masalah dengan pabrik pertama hingga ketiga.

Dalam hati, Parto pun curiga karena seharusnya dia menemukan karyawan-karyawan malas yang bisa jadi sasaran kemarahannya. Sambil bersungut-sungut, Parto lantas pergi ke pabrik keempat dan menemukan seorang pria muda sedang duduk santai di dekat pintu padahal semua karyawan di pabrik itu sedang sibuk.

“Hei kamu, berapa gajimu seminggu?” tanya Parto dengan ketus.

Dengan sedikit terkejut, pemuda itu melihat ke arah si bos dan berkata dengan terbata-bata. “Hmm… anu… gaji saya 100 ribu per minggu. Memang kenapa, Pak?”

Masih dengan wajah kesal, si bos pun mengeluarkan dua lembar uang 50 ribuan dan memberikannya pada si pemuda. “Ini gajimu untuk seminggu tapi tolong cepat pergi dari sini karena aku tidak mau melihatmu lagi.”

Dengan wajah terkejut dan ketakutan sekaligus bingung, pemuda itu pun lantas pergi meninggalkan tempat tersebut tanpa banyak bicara. Kemudian dengan memasang wajah tegas dan berwibawa, si bos melihat para staf-stafnya yang sedari tadi menyaksikan kejadian tersebut.

“Kalau kalian tidak mau bernasib sama dengan pemuda tadi, tolong lakukan pekerjaan kalian dengan baik,” tutur si bos pada karyawannya.

Para karyawan pun hanya mengangguk ragu dalam suasana pabrik yang hening lantaran melihat si bos yang terlihat begitu marah.

“Oh iya, adakah yang tahu, dari divisi mana pemuda pemalas tadi?” tanyanya pada para karyawan.

Suasana masih saja hening hingga seorang karyawan berani menjawab meski dengan suara yang terbata-bata. “Hmm…anu Pak, pemuda tadi tidak bekerja di sini. Dia adalah pengantar pizza yang mengatar pesanan karyawan bagian personalia.”

Mendengar jawaban tersebut, wajah si bos pun berubah memerah karena malu. Tanpa berkata apapun, si bos kemudian berbalik dan segera meninggalkan pabrik tersebut meninggalkan para karyawannya yang sedang menahan tawa karena kejadian tersebut.

Duh, malunya si bos Parto!

foto: therealgist.com

(nab/rut)

Favorit
Ternyata, Si Bos Juga Bisa Salah! silky

Review

Ternyata, Si Bos Juga Bisa Salah!

Summary: Ternyata, Si Bos Juga Bisa Salah!

5

Good

User Rating: 5 (1 votes)

Related Posts

Klik suka sekarang