Gemintang.com – Pinisi adalah salah satu perahu kebanggaan Indonesia. Pembuatan perahu Pinisi sudah menjadi tradisi turun-temurun yang diwariskan oleh nenek moyang bangsa Indonesia.
Perahu yang menjadi tradisi khusus dari suku Bugis ini masih terus dipertahankan sampai sekarang. Tentu saja sebagai warga negara Indonesia yang bangga akan kekayaan budaya tanah air, Sobat Gemintang perlu tahu lima fakta unik tentang perahu Pinisi.
Sejarah
Pinisi pertama kali dibuat di abad ke-14 oleh Sawerigading, Putera Mahkota Kerajaan Luwu ketika berlayar untuk meminang seorang puteri Tiongkok, We Cudai. Namun ketika mereka hendak kembali ke Luwu, kapal tersebut terhadang ombak dan terbelah menjadi tiga.
Ketika itu puing-puingnya tersebar ke tiga desa: desa Ara, Lemo-Lemo, dan Tanjung Bira. Kemudian puing-puing tersebut mulai disatukan dan dinamai Pinisi.
Desain Unik
Karena perahu Pinisi awalnya merupakan rakitan dari puing-puing badan kapal, perahu ini tidak memiliki desain tertentu atau khusus. Biasanya perahu Pinisi dibuat sesuai dengan keinginan para pembuatnya. Uniknya lagi, semua perahu Pinisi merupakan hasil buatan tangan.
Pada umumnya perahu Pinisi memiliki tujuh tiang layar, dengan dua layar utama. Ketujuh layar melambangkan ketujuh samudera. Panjang kapal pun bervariasi antara 10-15 meter. Yang pasti, satu perahu Pinisi bisa mengangkut beban hingga 30 ton.
Ritual Pembuatan
Ternyata perahu Pinisi tidak dibuat sembarangan, tapi mempunyai aturan yang disebut dengan ruling. Biasanya pembuatan perahu dimulai dari pengumpulan kayu setiap tanggal 5 dan tanggal 7. Tanggal 5 memiliki arti kalau rejeki sudah ada dan tanggal 7 memiliki arti berkat yang terus mengalir. Kemudian kayu dikeringkan dan dipotong-potong.
Selain itu, tahap perakitannya dimulai dengan upacara pemberian sesaji. Keunikan lainnnya adalah pembangunan pertahu dimulai dari badan kapal bukannya kerangka. Pembangunannya pun tidak menggunakan perekat, tetapi hanya menggunakan pasak kayu. Terakhir, diadakan upacara peluncuran perahu yang sudah rampung ke air.
Pelabuhan Pinisi
Perahu Pinisi pertama kali dibuat di Balakumba pada abad ke-14. Sejak saat itu, semua perahu Pinisi yang selesai dibuat banyak ditambatkan di pelabuhan ini.
Namun jika Sobat Gemintang ingin melihat perahu-perahu Pinisi dalam proses perakitannya, kamu dapat mengunjungi puluhan dermaga kering di Tanah Beru, Sulawesi Selatan. Selain itu, Balakumba juga terkenal dengan keindahan pantai dan wisata bawah lautnya.
Pelayaran Pinisi ke Seluruh Penjuru Dunia
Ada beberapa ekspedisi perahu Pinisi yang sampai ke belahan lain dunia. Di abad ke-17 pada masa Sriwijaya, perahu Pinisi tercatat pernah mengarungi lautan hingga ke Pulau Madagaskar, Afrika.
Di tahun 1986, ada sebuah ekspedisi perahu Pinisi yang mencapai Vancouver, Kanada setelah mengarungi samudera selama 62 hari. Ekpedisi ke Autralia pada tahun 1987, dan terakhir ekspedisi Pinisi ke Jepang.
(ldy/rut)
Review
Summary: 5 Fakta Unik Perahu Pinisi