Gemintang.com – OSIS SMP Wijaya punya ide unik untuk merayakan tujuh belasan di sekolahnya. Mereka berniat untuk mengadakan cerdas cermat antaran guru dan murid.
Ketua Osis : “Untuk lomba cerdas cermat hari ini. Grup A untuk para guru dan Grup B untuk murid-murid. Semuanya sudah siap?”
Guru dan murid : “Sudah.”
Ketua Osis : “Grup A sudah siap?”
Para Guru : “Pastinya.”
Ketua Osis : “Grup B juga sudah siap?”
Murid-murid : “Harus!”
Ketua Osis : “Sebelum dimulai, Saya akan menjelaskan sedikit peraturannya. Hanya ada satu sesi saja untuk cerdas cermat kali ini dengan tiga pertanyaan. Yang menjawab hanya juru bicaranya dan tentunya siapa cepat dia yang berhak menjawab. Semuanya mengerti?”
Guru dan murid : “Mengerti.”
Ketua Osis : “Pertanyaan pertama, soal Matematika. Berapa hasil akhir dari akar 225 dibagi lima, dikali dua, dikurangi 6?”
Kedua grup menekan tombol dan yang paling cepat adalah grup B.
Ketua Osis : “Silahkan juru bicara grup B.”
Grup B : “12.”
Ketua Osis : “Salah. Grup A mau mencoba?”
Grup A : “0.”
Ketua Osis : “100 untuk grup A. Pertanyaan berikutnya, soal Pengetahuan Umum. Kenapa motor berhenti di lampu merah?”
Grup A : “Soal Pengetahuan Umum yang aneh. Tentu saja karena memang peraturannya seperti itu.”
Ketua Osis : “Belum tepat. Grup B?”
Grup B : “Karena pengemudi motornya tidak menginjak gas.”
Ketua Osis : “Betul sekali. 100 untuk grup B. Skor kedua grup imbang. Pertanyaan terakhir. Dari kelima puluh penumpang yang ada di dalam kapal selam berkapasitas 50 orang, satu diantaranya adalah ibu hamil. Sewaktu ibu hamil itu masuk, seketika itu juga kapalnya tenggelam. Apa yang menyebabkan kapal itu tenggelam?”
Grup A : “Karena ibu hamil dihitung dua.”
Ketua Osis : “Salah.”
Grup B : “Namanya juga kapal selam. Pasti tenggelam dong. Gampang banget soalnya.”
Ketua Osis : “Betul! Pemenangnya adalah grup B.”
Grup A : “???”
(Lydia)