Gemintang.com – Inilah nasib budak-budak perahu yang hidup dalam kekuasaan kapten bajak laut. Setiap hari mereka bekerja dibalik dayung-dayung besar dan berat untuk dikayuh. Bukan hal yang aneh apabila mereka memiliki bentuk fisik dengan tangan yang besar-besar dan berotot ala Ade Rai. Kecepatan kayuhan yang mereka lakukan pun tentunya bergantung pada keinginan dan tujuan sang kapten bajak laut. Biasanya mereka harus bekerja super ekstra ketika mencoba melarikan diri setelah berhasil membajak perahu-perahu dagang.
Sore itu, setelah berlayar berbulan-bulan di tengah lautan tak berujung, perahu bajak laut itu telah berhasil menjalankan operasi pembajakan yang berbuah luar biasa manis. Berbagai harta dan barang jarahan berhasil dikumpulkan. Sang kapten pun berteriak lantang, “Anak-anak, ayo kita pulang! Mari kita rayakan keberhasilan kita!”
Para awak yang bekerja di geladak bersorak gembira, sedangkan para budak yang bekerja dibalik dayung hanya bisa menghela nafas. Para budak langsung bergegas membalikan dayung mereka dan mulai mendayung sekuat tenaga.
Selang beberapa waktu, sang kelasi muncul dengan paras lelah dan berkata, “Anak-anak, aku punya kabar baik dan kabar buruk untuk kalian.”
Para budak saling berpandangan. Kemudian salah satu budak bertanya, “Apa kabar baiknya?”
“Kabar baiknya, sekarang kalian sudah dapat berhenti mendayung. Kita sudah sampai di pulau.” Kabar ini disambut helaan lega para budak dan mereka menjatuhkan dayung-dayung di tangan mereka.
“Malam ini kita akan berpesta sepuasnya untuk merayakan keberhasilan kita di laut.” Tambah sang kelasi sambil senyum sumringah.
Salah satu budak kembali bertanya, “Bagaimana dengan kabar buruknya?”
Sang kelasi tersenyum miris seraya menjawab, “Besok kapten mau main ski air…”
BACA JUGA:
(ldy/rut)