Gemintang.com – Inilah kisah si playboy cap kadal, Steve, yang sudah melanglang buana di dunia perplayboy-an di kota kelahirannya, Seattle. Steve, pria tampan dengan tinggi hampir 190cm, sudah terkenal di kalangan muda sebagai playboy. Anehnya, pria 27 tahun ini malah bangga dengan titelnya, bukannya merasa malu.
Setelah usahanya menjaring berbagai wanita, akhirnya Steve benar-benar mengalami apa yang namanya jatuh cinta alias kesemsem habis-habisan dengan dara manis yang berusia 22 tahun, yang masih berkuliah di college setempat, Lynn. Setelah melakukan pengejaran habis-habisan, akhirnya Lynn pun mau menerima Steve sebagai pacarnya.
Saat ini hubungan mereka sudah berjalan selam 4 bulan. Hebatnya, Steve belum pernah menyentuh Lynn secara intim, kecuali ciuman selamat datang, dan ciuman sampai jumpa. Entah mengapa Steve ingin momennya bersama Lynn tepat dan sempurna.
Pagi itu, Lynn menelpon Steve untuk makan malam di rumahnya karena Lynn ingin Steve bertemu kedua orang tuanya. Dengan penuh semangat, Steve memutuskan, malam inilah malam yang tepat untuk momen itu. Ia pun segera menghampiri apotek terdekat untuk membeli kondom.
Ketika Steve menyebutkan barang yang ia perlukan, si ahli farmasi bertanya, “Mau yang isi berapa? Ada isi 4, 6, dan 12?”
“Hmm, saya sudah menantikan momen ini cukup lama, Pak. Setelah usaha cukup lama akhirnya gadis ini mau menerima saya dan malam ini kami akan bertemu dengan orang tuanya. Setelah itu, saya akan mengajaknya ke apartemen saya. Karena ini momen istimewa saya beli yang isi 12 saja.”
Malamnya, Steve disambut senyum bahagia Lynn di depan rumahnya. Lynn membawa Steve menuju ruang makan dimana kedua orang tuanya sudah menanti. Steve tampak gugup setengah mati, keringat bercucuran dari wajah dan lehernya.
Tak lama setelah mereka duduk, ayah Lynn meminta Steve berdoa untuk makan malam. Steve memimpin doa dengan khusuk dan cukup lama. Sepanjang makan malam kegugupan Steve benar-benar nampak. Lynn hanya tersenyum kecil melihat sang kekasih.
Setelah berpamitan dengan kedua orang tua Lyyn, Steve membawa Lynn ke mobilnya. Sebelum mesin mobil dinyalakan, Lynn berkata, “Aku tidak tahu kalau ternyata kamu seorang yang religius. Tadi aku cukup kaget loh.”
“Aku juga tidak tahu kalau ayahmu seorang ahli farmasi yang bekerja di apotek dekat rumahku.”
BACA JUGA:
(ldy/rut)