Gemintang.com – Semakin melonjaknya jumlah sapi gila membuat para editor media cetak berlomba-lomba mencari penyebab dibalik kegilaan para sapi tersebut. Suatu hari Annissa ditugaskan untuk membuat artikel yang berhubungan dengan hal itu. Annissa pun mengiyakan permintaan editornya dan langsung turun ke lapangan untuk mencari kebenarannya. Dia bertemu dengan salah satu juragan sapi terbesar di Desa Sukamaju.
Annissa : “Selamat pagi, Pak. Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk wawancara hari ini.”
Juragan : “Pagi juga. Sama-sama, Mba. Ada yang bisa saya bantu?”
Annissa : “Bapak pasti sudah mendengar tentang merajarelanya penyakit sapi gila belakangan ini, bukan?”
Juragan : “Pastinya saya juga dengar, Mba. Usaha saya kan peternakan sapi.”
Annissa : “Apakah bapak tidak khawatir dengan sapi-sapi milik bapak?”
Juragan : “Pastinya khawatir tapi mau diapakan lagi, Mbak.”
Annissa : “Maksud pernyataan bapak apa?”
Juragan : “Coba mba bayangkan. Bagaimana mereka tidak terjangkit penyakit gila kalau tiap harinya susu mereka harus diperas demi kepentingan orang banyak.”
Annissa : “???”
(lyd/rut)