Gemintang.com – Sudah tiga hari ini Ibu Rosma dirawat di rumah sakit karena penyakit darah tinggi yang dideritanya sedang kambuh. Selama di rumah sakit Ibu Rosma selalu ditunggui oleh anak gadisnya yang bernama Mawar.
Selain Ibu Rosma ada satu pasien yang juga menempati ruang rawat inap yang sama. Pasien tersebut seorang pria paruh baya berusia sekitar lima puluh tahunan bernama Pak Isman. Pak Isman didiagnosis menderita diabetes yang sudah cukup parah.
Selama di rumah sakit Pak Isman menjadi teman ngobrol Ibu Rosma. Orangnya yang sangat ramah membuat keduanya menjadi sering berbincang. Sayangnya, sore itu saat tak seorang pun anggota keluarga Pak Isman yang sedang berjaga, tiba-tiba Pak Isman terlihat sesak napas.
Mawar yang sedang menjaga Ibu Rosma pun segera berlari memanggil dokter. “Dok… dokter, Pak Isman sesak napas, Dok!” ucapnya panik.
Seorang dokter dan suster dengan sigap segera berlarian menuju ruangan tersebut. Namun, apa mau dikata, setelah melakukan pertolongan semampu mereka nyawa Pak Isman tidak tertolong.
“Hmm.., sayang sekali pasien ini tidak bisa diselamatkan. Dimana keluarganya?” sambil menutupkan kain ke wajah Pak Isman.
“Sedang tidak ada yang menjaganya, Dok.” sahut Ibu Rosma
“Kalau begitu segera hubungi keluarga pasien, Suster.”
“Baik dok” jawab Suster sambil merapikan perlengkapan pasien dan akan membawanya ke kamar mayat.
Ibu Rosma dan Mawar merasa sedikit ngeri juga sempat melihat Pak Isman yang terbujur kaku. Akhirnya Mawar memilih untuk pergi ke kantin dan menyuruh Ibunya tidur. Ibu Rosma tidur dengan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut dan tertidur.
Selang beberapa saat keluarga Pak Isman datang berduyun-duyun dengan berurai air mata. Dan segera memeluk tubuh yang terbalut dengan selimut.
“Papaah… jangan meninggal.” istri Pak Isman dan anak-anaknya menangis tersedu-sedu. Tapi tiba-tiba tubuh yang di peluknya itu terbangun dan membuka selimut yang menutup wajahnya.
“eh..eh saya belum meninggal, Pak Isman sudah dibawa ke kamar mayat.” jawab Ibu Rosma yang kebingungan dikelilingi banyak orang.
Keluarga Pak Isman yang sama-sama bingung sempat menghentikan tangisnya dan kemudian berlari menuju kamar mayat sambil melanjutkan tangisannya yang sempat terpotong.
BACA JUGA:
Apa yang Kamu Lakukan Sepanjang Hari?
Pernyataan Mengejutkan dari Suami Tercinta
(tut/rut)