Membina Pertemanan Beda Budaya

Foto by student-loans-guides.com

Gemintang.com – Berteman tentu boleh dengan siapa saja, asal rukun. Bersahabat dan berkenalan satu sama lain adalah hal yang paling menyenangkan, karena artinya kita sudah tidak sendiri lagi. Dengan berteman, segala kesulitan bahkan bisa diatasi, walau tidak sedikit pula yang justru menjadi petaka karena salah dalam memilih pergaulan. Lalu bagaimana halnya jika pertemanan yang kita bina adalah bukan dari bangsa yang sama. Sedikitnya, pertemanan mungkin akan terasa sulit karena banyaknya perbedaan yang ada, terutama dalam segi budaya dan bahasa.

Bagi sebagian orang, berteman dengan orang asing sangatlah menyenangkan. Walau tidak pernah bertemu dan hanya sekedar dunia maya, komunikasi masih tetap terjaga layaknya seorang teman dekat. Tidak perlu mengatakan “awas ya .. ini rahasia, lho”. Atau, “jangan sampai bocor ya..” Nah, memangnya dia akan membuka rahasiamu kepada siapa ? Dan mungkin inilah yang menjadi kenyamanan tersendiri, karena orang asing bisa lebih dipercaya ketimbang teman sendiri. Eits, jangan menyalahkan temanmu juga ya, karena tidak ada satu manusia pun yang sempurna di dunia ini. Well, lalu bagaimana caranya membina pertemanan dengan orang beda budaya ? Berikut kiat-kiatnya.

Kenali bahasanya

Bahasa yang telah diakui secara internasional adalah bahasa inggris. Tapi tidak menutup kemungkinan saat kamu menyapa “Annyeonghaseo” kepada temanmu di Korea, dia pasti akan sangat senang. Atau katakan “Kamsahamnida” saat dia memberimu pujian. Tidak semua orang asing bisa berbahasa inggris dengan baik. Oleh karenanya, agar pertemanan tetap terjaga, akan lebih baik juga jika kamu sedikit menguasai bahasanya.

Kenali budayanya

Berbicara dengan orang asing memang sedikit membingungkan saat kita tidak tahu topik apa yang akan dibahas. Oleh karenanya, luangkan sedikit waktu untuk mengenal negeri sakura, jika temanmu berasal dari Jepang. Atau kenali negeri kincir saat temanmu berasal dari belahan Eropa. Saat tidak ada lagi topik pembicaraan, kamu bisa menanyakan padanya mengenai apa yang telah kamu ketahui sebelumnya. Misal, “aku dengar salju akan banyak turun di Hokkaido ketika musim dingin, apakah akan berbahaya untuk para penduduk disana ?” Pertanyaan semacam ini, selain menambah ketertarikannya untuk terus berbicara, juga akan menjadi ilmu pengetahuan bagimu.

‘Welcome’

Ungkapan ‘selamat datang’ adalah arti bahwa kamu menerimanya dengan baik dan akan memperlakukannya dengan baik juga. Moralitas dapat mengajarkan kita bagaimana berteman dengan orang berdasarkan kepribadiannya, bukan budaya ataupun bangsa yang dimilikinya. Selama perbedaan itu dihapuskan, maka berteman dengan siapapun bukan lagi menjadi masalah.

Jangan cepat berasumsi

Sepertinya hanya orang Indonesia saja ya yang berwajah manis, hehe. Tapi bukan berarti kamu lantas berasumsi bahwa orang Afrika itu jahat dan orang Portugis itu galak karena struktur tubuh dan mimik muka mereka tidak sama seperti kita. Jadi, jangan terlalu cepat berasumsi karena penampilan justru menutupi keaslian yang sebenarnya perihal siapa orang itu dan seperti apa dia.

Mereka sama

Sama seperti kita, mereka pun inginkan kenyamanan dalam berteman. Jangan memancing pembicaraan yang tidak ingin dia bicarakan, jangan melakukan hal yang akan membuatnya terganggu dan berikan selalu empati kepadanya. Perlihatkan bahwa kamu pun peduli dan bisa menjadi teman yang baik untuknya.

Kunci dalam berteman adalah kenyamanan. Dengan siapapun kita berteman, akan jauh lebih baik saat kita merasa nyaman karenanya.

(Mira)

 

Favorit

Related Posts

Klik suka sekarang