Gemintang.com – Sebenarnya kita tahu, bahwa segala hal yang besar itu bermula dari hal yang paling kecil. Namun tak banyak yang mengerti bagaimana hal kecil bisa mendatangkan sesuatu yang besar ketika kita melakukan hal yang besar justru tak mendatangkan apa-apa. Kisah berikut, semoga bisa menginspirasi kita bahwa tak ada sesuatu pun yang akan sia-sia bila kita melakukannya dengan sukacita.
Seperti biasanya, seorang gadis yang tinggal bersama neneknya, menyapu seluruh halaman di depan rumah. Neneknya selalu berkata agar halaman tak perlu dibersihkan, karena daun pepohonan pasti akan berguguran dan mengotori halaman lagi.
“Sudah jangan disapu lagi, biarkan saja, cukup sapu bagian dalamnya saja.” ujarnya. Namun si gadis hanya tersenyum mendengar keluhan yang bukan pertama kali ia dengar dari neneknya itu.
Tiba sore hari saat si gadis sudah pulang dari bekerja, neneknya menghampiri dan meminta ia untuk mengambilkan daun di pekarangan. Namun sepertinya sang nenek sudah menunggu cukup lama hingga ia merasa kesal dan akhirnya menyusul kesana.
Gadis : “Nenek, kenapa kesini? Tunggu saya sebentar lagi.”
Nenek : “Ini sudah gelap. Kamu sedang apa?”
Si gadis pun tersenyum sendiri dan memperlihatkan sesuatu pada neneknya. “Nenek, bagus, kan?”
Nenek yang terkejut kembali bertanya, “Kapan kamu membuatnya?”
Gadis menjelaskan, “Setiap kali saya menyapu halaman, dedaunan kering itu saya kumpulkan, Nek. Kalau senggang, ya ini yang saya lakukan. Tapi sayang, ini belum sepenuhnya selesai, Nek. Tunggu sedikit lama lagi, ya.”
Rupanya gadis itu membuat sebuah kerajinan unik yang ia buat dari dedaunan kering dan menempatkannya sebagai hiasan tembok di pekarangan belakang rumah. Satu persatu dedaunan kering direkatkan ke tembok. Dan kini, karyanya mendekati sempurna. Selain itu ia kembali menjelaskan,
“Lagipula Nek, halaman depan rumah itu kan muka saat tamu akan bertandang ke rumah kita. Walaupun pekerjaan hanya akan sia-sia, tapi bukankah lebih baik ketimbang hanya memandanginya saja? Semakin hari halaman tentu akan semakin kotor, bila kita sama sekali tidak perlahan-lahan membersihkannya.”
Ya, menyapu pekarangan rumah merupakan aktivitas rutin yang dilakukan setiap hari. Sebagaimana rumah yang bisa kapan saja kotor, begitupun halnya dengan diri kita. Bersihkan diri dari rasa benci, dendam, iri dan dengki kepada sesama. Keburukan yang tumbuh sedikit demi sedikit tanpa kita berusaha memperbaikinya, maka suatu saat akan menjadi keburukan besar dan bukan tidak mungkin justru kita sendiri yang akan menanggung akibatnya.
Bersikaplah sedikit lebih sabar saat orang lain menyakiti kita, karena itulah cara agar hal-hal kecil tak menjadi bom waktu bagi diri kita sendiri. Maka, hari-hari ini adalah waktu yang tepat dimana kita bisa selalu belajar untuk bisa lebih baik lagi dan selalu membawa perubahan sekalipun itu bermula dari hal yang kecil.
Dan juga melalui kisah ini kita belajar bahwa sesuatu yang nampaknya tak berharga pun bisa menjadi persembahan istimewa saat kita memperlakukannya dengan sukacita. Sebaliknya, banyak hal-hal berharga yang awalnya kita anggap spektakuler justru pada akhirnya terlihat biasa saja. So, maknai hidup ini dengan bijaksana dan berusahalah untuk mengambil pelajaran hidup sekecil apapun itu.
foto: synergy-employment.com
(mir/rut)