Gemintang.com – Mustahil jika dalam sebuah keluarga tidak pernah ada intrik didalamnya. Jika dijabarkan mungkin banyak masalah yang terjadi dan perlu segera di atasi. Namun dari semuanya itu tergantung setiap kita bagaimana menyikapinya. Sedikit cerita yang Gemintang ingin bagikan, ada sebuah keluarga yang mempunyai dua orang anak, putra dan putri, yang awalnya hidup bahagia. Namun, suatu hari si putra sulung keluarga ini merusak mobil kesayangan ayahnya tanpa disengaja hingga membuat ayahnya geram. Sang ayahpun mengomel dan memaki si anak ini. Tak terima, si anak pun mogok bicara hingga beberapa waktu yang lama.
Tiap kali si ayah mencoba mengembalikkan suasana keluarga yang awalnya tenang dan damai serta kembali mengajaknya bicara, si putra sulung ini selalu menghindar dan tidak menanggapinya dengan baik. Dari cerita tersebut, dapatkan keharmonisan keluarga diraih kembali? Apa yang harus si ayah dan anak itu lakukan?
- Berani mengakui kesalahan
Kadang emosi baru disesali ketika sudah terjadi. Agar pertikaian dapat diredakan, sebaiknya bujuk si ayah agar mengakui kesalahannya dan mau meminta maaf dengan cara bijak dan tulus. Adakan “ngobrol ringan” di dalam keluarga pada waktu yang tepat. Mungkin ayah bisa mengajak bernostalgia tentang kebahagiaan masa lalu bersama anak-anaknya. Bumbui cerita dengan hal-hal lucu. Biasanya, ini akan mencairka hati yang keras.
- Bicarakan dengan serius tapi santai
Mengacu pada cerita di atas, anak paling tidak suka jika dirinya dianggap sebagai “tawanan yang bersalah” jika perbuatan yang dilakukannya tidak sengaja dilakukan. Untuk mengatasi situasi ini, bicarakan baik-baik kenapa hal tersebut bisa sampai terjadi. Berikan pengertian bahwa segala apa yang ia gunakan ataupun lakukan harus disertai dengan tanggung jawab. Hal ini juga membantu Anda sebagai ayah sebagai sarana pendidikan yang efektif dalam mendidik anak.
- Peran anggota keluarga yang lain
Jika Ayah sulit berbicara diplomatis, anggota keluarga yang lain bisa membantu. Hal ini bermanfaat sebagai jembatan antara hubungan ayah dan anak yang mulai merenggang. Libatkan peran keluarga yang hubungannya dekat dengan si subjek –si anak. Lalu cobalah membujuk kedua belah pihak untuk bersikap lebih lunak, apalagi ini menyangkut hubungan ayah dengan anak.
(rut/rut)