Gemintang.com – Bagi sebagian orangtua, rengekan anak bukanlah hal yang aneh lagi. Merengek merupakan salah satu kebiasaan yang sering dilakukan oleh anak-anak. Sayangnya, jika kebiasaan ini dibiarkan terus-menerus, si buah hati bisa mendapat pengaruh buruk terhadap kepribadiannya pada saat dewasa nanti.
Saat seorang anak merengek karena menginginkan sesuatu maka mereka akan terus merengek sampai mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Kebanyakan orang tua yang malas mendengar rengekan sang anak akan langsung memberikan apa yang diinginkannya supaya mereka berhenti merengek.
Jika cara tersebut terus-menerus dilakukan oleh para orang tua, jangan kaget jika nantinya si anak tumbuh menjadi anak manja yang keinginannya harus selalu dipenuhi. Tidak mau bukan anak-anak kamu tumbuh menjadi anak manja? Ada tiga rahasia yang bisa kamu terapkan kepada anak-anak untuk menghentikan kebiasaan merengeknya.
1. Broken Record
Broken Record atau bisa diartikan sebagai kaset rusak ini merupakan salah satu cara paling efektif untuk menghentikan kebiasaan merengek pada anak, asalkan bisa konsisten. Caranya mudah, kamu hanya perlu merespon santai untuk setiap rengekan yang dikeluarkan anak dan mengulang-ulangnya sampai si anak lelah dan malas untuk melanjutkan rengekannya.
Contoh:
Anak : AKU MAU PERMEN!
Orang tua : Tidak ada permen.
Anak : TAPI AKU MAU PERMEN!
Orangtua : Tidak ada permen.
Lakukan terus sampai si anak menyerah dan bosan untuk merengek. Teknik ini sangat efektif untuk mengajarkan kepada si anak bahwa merengek tidak akan membantunya untuk mendapatkan sesuatu.
2. Fokus pada hal-hal positif untuk mengeliminasi hal-hal negatif
Cara anak untuk mendapatkan perhatian dari orangtuanya memang unik. Sebagian melakukan hal-hal baik untuk mendapatkan pujian, sebagian lagi justru memilih untuk melakukan hal-hal buruk untuk mendapatkan perhatian orangtuanya; seperti merengek.
Yang harus dilakukan orangtua saat menghadapi kasus seperti ini adalah memfokuskan diri pada hal-hal positif yang dilakukan anak dan mengabaikan hal-hal negatif yang dilakukannya. Tujuannya adalah supaya si anak mengerti bahwa orangtuanya hanya akan memberikan perhatian apabila mereka melakukan hal-hal yang baik.
3. Tegas
Saat si anak memasuki usia remaja, rengekan-rengekan tentu saja masih bisa terjadi. Namun cara mengatasi rengekan pada anak remaja berbeda dengan anak-anak kecil. Sedikit-tidaknya di usia remaja mereka sudah mulai memahami dan melihat bagaimana keadaan orangtua mereka yang sebenarnya. Karena itulah, saat si anak sudah mulai minta ini-itu sementara kamu tidak atau belum bisa memberikan apa yang diinginkannya, ambil sikap tegas. Nyatakan pendapatmu mengapa kamu tidak setuju memenuhi permintaan si anak.
Utarakan pula tentang kondisi kamu dan jelaskan alasannya sejelas mungkin. Lakukan secara konsisten hingga si anak benar-benar mengerti maksudmu. Dan jangan lupa, saat mengutarakan alasan tersebut, utarakan baik-baik dan bukan dengan memarahi atau bertindak kasar.
foto: huffingtonpost.com
(ysf/rut)