Tradisi yang Hampir Punah, Membacakan Buku untuk Anak Sebelum Tidur

Gemintang.com – Membacakan buku untuk anak menjelang tidur kini menjadi tradisi yang hampir punah. Padahal, tradisi ini punya banyak sekali manfaat. Selain mampu melatih keterampilan motorik sang buah hati, membacakan buku sebelum tidur dapat memaksimalkan kecerdasan anak serta membantunya belajar berpikir logis sejak dini.

Sayangnya, orangtua zaman sekarang memiliki minat rendah untuk melakukan tradisi kuno tapi manis ini. Dari survei yang dilakukan oleh yayasan amal Booktrust terhadap 1000 respondennya, para orangtua muda dengan kisaran umur 16 hingga 24 tahun memiliki rasa percaya diri yang rendah ketika membacakan buku untuk buah hati mereka.

Hal yang sebaliknya justru terjadi pada orangtua dengan usia matang, yakni mereka yang berumur 25 hingga 55 tahun. Masih dari penelitian yang sama, sebanyak 78 persen ayah dengan usia matang mengatakan masih rutin membacakan buku bacaan kepada anak-anaknya.

Chief Executive di Booktrust, Viv Beard mengemukakan bahwa masalah utama yang dihadapi para ayah muda ini adalah rasa percaya diri yang rendah.

“Mereka (para orangtua muda) mengalami degradasi kepercayaan diri mengenai pola asuh anak dan tidak memiliki gairah untuk membangun hubungan berkualitas dengan buah hatinya,” kata Laureate Katrice Horsley, seorang pencerita profesional yang bekerja sama dengan Booktrust.

Hasil survei ini memang mengkhawatirkan. Pasalnya, tradisi membacakan buku untuk anak menciptakan lingkungan rumah dan keluarga yang positif dan sangat memengaruhi tumbuh kembang anak. Jika sejak kecil ia tidak dididik dengan kebiasaan baik, ia akan tumbuh menjadi orang dewasa yang bodoh.

Seperti dikutip dari Kompas.com, Bird mengatakan bahwa anak yang rutin dibacakan buku oleh orangtuanya sebelum tidur memiliki pengetahuan 12 kali lebih baik saat memulai sekolah. Hal ini juga membuat wawasan anak lebih luas.

foto: kidsstoppress.com

(asq/rut)