Penilaian Berbeda antara Kita dan Orangtua Terhadap Pasangan

Gemintang.com – Sebagai seorang anak yang juga sekaligus pasangan bagi sang kekasih, tentu bukan hal mudah saat kita harus memilih siapa yang lebih utama diantara keduanya. Terkadang orang tua mungkin bisa mengerti dan mengatakan bahwa mereka pun dulu sama seperti kita saat ini, dan semua hal akhirnya terselesaikan berkat pengertian besar yang telah orang tua berikan.

Namun bagaimana bila justru sebaliknya? Orangtua yang setuju dengan hubungan kita, justru selalu memiliki pemikiran yang tak sama dengan kita. Dalam setiap kesalahan yang tampil di diri pasangan kita, justru orang tua kerap kali berasumsi beda dengan apa yang sedang dipikirkan oleh kita. Beruntung bila ucapannya tak terlalu buruk, namun bila justru meminta kita putus dengan pasangan, apakah ini juga sama artinya dengan orang tua tidak lagi merestui hubungan kita?

Berikut Gemintang berikan beberapa hal yang semoga bisa berhasil menjadi jalan keluar untuk kamu yang sedang menghadapi masalah seperti ini.

Kekhawatiran Orang tua

Sesungguhnya orangtua selalu menginginkan hal-hal baik mendatangi anak-anaknya. Jadi, ketika argumen terjadi antara kamu dan orangtuamu, jangan menimpali ucapan mereka dengan nada sinis dan kata-kata ketus apalagi dengan kalimat seperti, ‘seandainya dia bukan orangtuaku’. Meskipun perbedaan pendapat itu merenggangkan hubunganmu dengan beliau, kamu harus tetap mensyukuri bahwa mereka adalah sosok yang melahirkanmu ke dunia ini.

Kekhawatiran perihal kamu disakiti, dikhianati, dan tidak dihargai oleh kekasihmu mungkin membayangi pikirannya sehingga kamu dan orangtuamu memunyai penilaian berbeda tentang si dia. Wajar saja jika orangtua mengutarakan pendapat pribadinya kepadamu, yang terpenting, sikapi dengan tenang apapun penilaian mereka.

Hindari pertengkaran yang diketahui orang tua

Bila kamu tidak mau berselisih paham dengan orangtua, sebenarnya kamu hanya perlu menghindari pertengkaran antara dirimu dengan pasangan. Sekalipun hal itu terjadi, usahakan agar pertengkaran kalian tidak diketahui orangtua. Bertengkar dengan pasangan itu lumrah dan bisa terjadi kapan saja, namun bukan berarti juga bisa dimana saja untuk menyelesaikannya.

Bila pertengkaran itu ada, akan lebih baik bila kamu memilih tempat yang tepat sehingga orangtua tidak turut memberikan asumsi yang bisa membuat penilaiannya akan pasanganmu menjadi buruk. Walau asumsinya baik, tapi dengan suasana hati yang buruk, kamu mungkin akan menjadi salah paham dengan asumsi tersebut.

Berikan pengertian yang beralasan

Terkadang bukan hal yang mudah untuk memberi penjelasan terutama pada saat kita sudah semakin dipojokkan. Walau asumsi yang orangtua berikan sangat tidak beralasan, terkadang cukup sulit memberinya pengertian bahwa itu tidaklah seperti yang ia pikirkan. Karena itu, biar bagaimanapun penjelasan yang sejelas-jelasnya harus tetap diberikan. Berikan juga pengertian secara perlahan agar tidak menimbulkan masalah baru akibat salah paham.

Tidak memihak siapapun

Peran kamu adalah bukan untuk memilih siapa yang benar dan siapa yang salah, atau siapa yang patut dibela dan siapa yang tidak. Justru peran kamu sebagai penengah yang mampu menengahi keduanya (orangtua dan pasanganmu). Katakan hal yang baik kepada orangtua dan pasangan mengenai penilaian yang dimiliki masing-masing. Beritahu pasangan apa yang harus ia lakukan agar bisa menarik simpati lebih dari orangtua. Lebih dekatkan lagi hubungan pasangan dan orang tua, sehingga tak ada lagi asumsi berbeda antara kamu dan orangtuamu.

foto: gurl.com

(mir/rut)

Favorit

Related Posts

Klik suka sekarang