Agar Terhindar Dari Bully

Foto by edudemic.com

Gemintang.com – Inginnya berteman, tapi mengapa justru menjadi bahan bully ? Pernah sewaktu dulu, saya menjadi senior di sekolah. Artinya, saya berada di kelas yang lebih tinggi dari mereka, para junior. Sekali waktu, ada seorang murid menyeret adik kelasnya ke pojok ruangan sembari berkata, “Heh, lo jangan blagu deh, mentang-mentang badan seksi, pakai rok diatas lutut ! Pantes aja cowo gue kepincut !” Dalam hal ini, yang benar belum tentu benar, dan yang salah pun tidak sepenuhnya salah. Wajar bila kita sebagai senior memberitahunya lebih dulu sebelum ia dimarahi guru, tapi mungkin cara yang dipilih salah. Junior pun seharusnya tahu, bahwa ini sekolah, bukan mall atau tempat pesta yang bisa pakai baju seenaknya. Berawal dari sini, misteri bullying pun terjadi. Apakah ini menjadi budaya ? karena sampai dengan saat ini rupanya bullying masih juga belum berakhir. Sebelum menjadi korban, sebaiknya kamu hindari dengan cara berikut ini

Welcome

Terlalu pendiam juga tidak baik, karena ini akan mengundang rasa ingin tahu dari orang-orang disekitar kamu. Berlaku pendiam juga akan membuat kamu terlihat sombong, dan mereka tidak suka itu. Biasanya, seseorang yang tertutup seringkali dianggap aneh, dan orang yang aneh itu, adalah sasaran empuk para pelaku bully. Maka, jangan menutup diri bila ada seseorang yang ingin berteman denganmu. Welcome, artinya berlaku supel dan mudah bergaul. Boleh memilih teman, asal tidak berlebihan dan membuat mereka menjadi tidak nyaman.

Tingkatkan prestasi

Orang berprestasi, akan memiliki pengakuan dan perlakuan yang jauh lebih baik. Didekati teman dan juga guru adalah nilai tambah. Kamu tidak lagi dipandang sebelah mata dan tentu, mereka akan berpikir dua kali untuk menjadikan kamu sebagai target bullyannya.

Sadar penampilan

Kamu sebagai junior, mungkin ada kalanya ingin bergaya seperti senior. Tujuannya, sih, hanya ingin memblow up diri dan diakui oleh para junior lain. Namun sayang, penampilanmu itu justru mengundang perhatian para senior untuk membully. Dalam hal ini, kamu tidaklah salah bila ingin menjadi objek perhatian, namun yang salah adalah caranya. Boleh bergaya, tapi mungkin tidak disekolah, karena akan lebih baik bila kamu bersikap apa adanya tanpa harus berlebihan.

Tegas

Ingat, senior pun bahkan bisa melakukan kesalahan. Artinya, saat di bully kamu pun harus cermat mengamati. Apa yang menjadi alasan bully, kamu harus tahu itu. Seumpama kamu berada di posisi yang benar, mengapa tidak untuk membela diri. Adalah hak kita untuk mendapatkan keadilan. Bila mereka membully tanpa alasan yang jelas, kamu bisa melaporkannya kepada pihak tertentu seperti guru, teman, juga orang tua. Tegas, artinya kamu mampu membela kebenaran yang kamu miliki. Jangan takut akan ancaman, cacian, atau bahkan pukulan karena ada saat dimana mereka akan mendapatkan balasan dari apa yang telah mereka lakukan.

Sering-seringlah berkomunikasi

Jangan biarkan orang tua ataupun guru nampak tidak berharga saat kamu berada dalam masalah tapi tidak mengatakannya. Bagaimanapun orang dewasa akan jauh lebih bijak dalam menentukan jalan keluar yang terbaik. Jangan menyimpan rasa itu sendiri saat kamu berada di posisi yang tidak aman. Bila kamu tidak mengatakannya karena benci dibilang banci, kamu salah besar. Banci sebenarnya itu mereka, lho, yang beraninya main keroyokan. Bagaimanapun orang tua akan khawatir bila melihat anaknya nampak tidak bahagia. Jadi, sering-seringlah berkomunikasi perihal aktifitas kamu sehari-hari, agar orang tua pun bisa turut mengamati, jikalau suatu saat ada hal buruk yang akan terjadi.

(Mira)

 

 

Favorit

Related Posts

Klik suka sekarang