Arti dalam Setiap Perbuatan

Gemintang.com –  Pagi itu seorang wanita mengunjungi psikolog muda. Dengan semangatnya yang layu, ia terus menerus bertanya mengapa semua hal buruk menimpanya dan apa yang seharusnya ia lakukan terhadap berbagai masalah yang datang kepadanya.

Wanita : “Belum lama ini, saya bercerai dengan pria yang sudah sebelas tahun menjadi suami saya. Lalu saya katakan bahwa mungkin ini ujian ditengah kehidupan rumah tangga yang kini saya jalani, saya telah memiliki lima orang anak dari hasil pernikahan tersebut. Mulanya hanya sebuah tantangan bagi saya untuk menjadi seorang single parent. Saya bersemangat, dan rajin bekerja setiap hari demi menafkahi anak-anak. Tapi mengapa baru sekarang terasa bahwa apa yang saya lakukan sepertinya sia-sia.”

Psikolog: “Anda bekerja sebagai apa ?”

Wanita: “Soal pekerjaan, saya hanya selalu melakukan apa saja yang bisa saya lakukan. Pekerjaan saya tidak tetap karena saya pun harus mengatur waktu untuk mengurusi anak-anak. Kelimanya bersama saya, Dok.”

Psikolog: “Lalu sekarang, apa yang tengah Anda rasakan ?”

Wanita: “Saya lelah. Seketika saya merasa bahwa seluruh energi saya telah habis. Demi mendapat hak asuh atas mereka, saya telah rela melakukan apapun walau semula saya tahu bahwa hasilnya nanti pasti akan lebih menyulitkan bagi saya. Tapi tetap saya jalani, apapun resikonya.”

Psikolog: “Lalu yang Anda maksud dengan apa yang Anda lakukan akan sia-sia?”

Wanita: “Karena saya sudah berjalan sejauh ini, bukankah apa yang telah saya lakukan akan percuma saat tiba-tiba saya memutuskan untuk berhenti?”

Psikolog: “Alasan Anda berhenti?”

Wanita: (Terdiam sejenak, lalu meneteskan air mata) “Mengapa hal ini terjadi, Dok? Saya hanya memperjuangkan apa yang seharusnya saya miliki. Mengapa hal ini bisa terjadi walau saya berdiri di belakang alasan yang kuat? Dan mengapa hal ini bisa terjadi saat saya hanya berusaha mempertahankan hak saya? Apa yang salah dan apa yang harus saya lakukan sekarang?”

Pada akhirnya, diketahui bahwa wanita tersebut telah melakukan kesalahan atas tindakan ilegalitas yang ia lakukan. Sebelum memenuhi panggilan untuk tahap penyelidikan, si wanita berusaha mendapat ketenangan dengan salah satunya mengunjungi psikolog untuk lebih mengetahui alasan mengapa ia bisa melakukan itu.

Psikolog: “Manusia memiliki keberhargaan dalam dirinya. Namun rasa memiliki, mencintai juga menyayangi terhadap sesuatu hal, perlahan bisa menimbulkan perasaan yang sebaliknya, saat seseorang tersebut merasa takut, gelisah dan khawatir apabila apa yang ia miliki bisa hilang suatu hari nanti. Sehingga untuk tidak mengalami perasaan buruk ini, perhitungan resiko mana yang lebih besar akan cenderung diabaikan selama ia tetap mampu mempertahankan apa yang ia miliki saat itu juga. Saran saya, akan sangat lebih baik bila Anda mampu menerima resiko tersebut dan Anda akan mendapat kehidupan yang jauh lebih baik lagi setelahnya”.

“Perbuatan baik akan melahirkan hal yang baik, sedang perbuatan buruk akan melahirkan hal yang buruk. Jangan mengharap kebaikan atas perbuatan buruk yang telah anda lakukan, apapun alasan dibaliknya”

foto: choicesrehabilitation.com

(mir/rut)

Favorit

Related Posts

Klik suka sekarang