Bersahabat Dengan Anak

Foto by sheknows.com

Gemintang.com – Pernahkan Anda, sebagai orangtua mendengar keluhan sang buah hati dengan sungguh-sungguh? Atau bahkan anak Anda mengeluh dengan berujar seperti, “Gak ada mama dan papa itu asyik. Gak ada yang ngomelin, gak ada yang bawel terus”. Memang tidak ada orangtua yang sempurna di dunia ini, tapi pernahkah Anda belajar dan berusaha menjadi sahabat yang baik bagi anak Anda sendiri? Teori “persahabatan dengan anak” nampaknya bukan hal yang asing lagi dalam sistem pola asuh, namun nyatanya, teori itu sangat susah untuk diterapkan. Berikut ini Gemintang akan berikan tips bersahabat dengan anak untuk Anda para orang tua terkasih. 

  • Anak butuh di dengarkan, bukan hanya mendengar

Dengarkan dengan sepenuh hati dan bukan menganggapnya sepintas saja. Pada praktiknya memang sulit di lakukan, karena masih banyak orangtua yang menganggap cerita dari si buah hati sebagai hal yang tidak terlalu penting. Padahal, kita perlu menikmati ‘celotehan’ mereka. Karena kebersamaan ini pasti akan dirindukan ketika si buah hati kita telah tumbuh dewasa dan sibuk dengan pacar atau temannya.

  • Jangan menunjukkan sikap ‘Who’s the boss?’

Kadang karena jengkel dan ingin menunjukkan siapa boss di dalam rumah, tak jarang orangtua menunjukkan sikap seperti ini. Main bentak sesuka hati dengan tujuan agar masalah yang ada cepat selesai. Tapi bukannya selesai, yang ada malah menimbulkan perasaan sakit hati pada anak. Ada baiknya Anda mendidik anak dengan ‘sedikit bicara, banyak bertindak’. Contohnya seperti, membiasakan anak memahami bahwa bila kita melirik atau memandangnya dengan tatapan tajam, itu berarti kita tidak suka dengan kelakuan si anak. Tanpa menghardik pun, mereka akan tahu bahwa mamanya sedang marah.

  • Beri kebebasan pada anak untuk bertindak dan mengambil keputusan sendiri

Dengan cara ini, Anda akan mampu membiasakan anak Anda untuk berlatih berpikir dan bertindak mandiri. Kita sebagai orangtua hanya tinggal memantau dan membimbing keputusan yang ia ambil, apakah sudah benar dan tepat.

  • Sesekali kita perlu menjadi setara seperti si buah hati

Bersenang-senanglah bersama anak dengan melakukan permainan yang ia sukai atau permaian jaman Anda kecil dulu. Bila memungkinkan, ajak teman-temannya untuk bermain bersama. Dijamin si anak pasti akan senang. Karena ia bukan hanya mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya, melainkan ia juga dapat bermain dan bersenang-senang dengan teman-temannya. Selain membuat kebersamaan makin kuat, Anda juga dapat bernostalgia dengan permainan sewaktu kecil. Mengasyikkan bukan.

  • Gunakan kata ‘tolong’ dan ‘terimakasih’

Gunakan kata tolong setiap meminta bantuan dari anak atau dari siapapun. Setelahnya, ucapkan terimakasih. Dengan cara ini anak Anda akan merasa dihargai dan mencontoh perilaku baik yang telah Anda perbuat. Sadarilah bahwa anak selalu meniru apa yang orangtuanya lakukan. Maka dari itu, di momen ini, berikan contoh yang baik kepada anak. Jika anak ingin berlaku baik dan sopan, tentu harus dimulai dari orangtuanya dulu.

  • Buat peraturan yang bijak

Tentukan peraturan yang disepakati bersama berikut konsekuensinya jika peraturan itu dilanggar. Betapapun kita memanjakan anak, kita tak usah ragu untuk berkata ‘tidak’ bila anak mulai bertingkah melanggar peraturan. Katakan dengan baik-baik dan tak perlu membentak. Bila kita cenderung membentak untuk membungkam keinginannya, mulai dari sekarang berusahalah mengikis kebiasaan itu. Untuk itulah perlunya diterapkan aturan yang disetujui bersama, agar anak tahu batasan serta mendidik mereka untuk disiplin dan menghargai keputusan bersama.

(rut/rut)

Favorit

Related Posts

Klik suka sekarang