Gemintang.com – Sukses memang bisa diraih siapa saja, asalkan mau berusaha dan gigih berjuang. Hal itulah yang dibuktikan oleh seorang pria bernama Li Ka-Shing. Ia disebut-sebut sebagai salah satu miliuner asal Asia. Menurut beberapa sumber, ia juga dinobatkan sebagai pengusaha terkaya di Asia dengan total kekayaan mencapai US$ 29,7 milyar atau setara Rp. 282 triliun.
Ya, Li Ka-Shing adalah pengusaha asal Hong Kong yang kini dijuluki ‘Superman’ Asia lantaran prestasinya dalam dunia bisnis. Di usianya yang kini menginjak 87 tahun, Li Ka-Shing memiliki 3 perusahaan besar; Hutchison Whampoa, Cheung Kong, dan Husky Energy. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak dalam berbagai bidang. Mulai dari telekomunikasi, ritel, hingga bisnis properti.
Li Ka-Shing saat ini tinggal di kampung halamannya di Hong Kong. Ia memiliki banyak mobil mahal dan rumah mewah yang lengkap dengan berbagai fasilitas. Li Ka-Shing yang masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia memiliki dua orang anak. Kedua anaknya pun berkiprah dalam dunia bisnis dan salah satunya juga tercatat di urutan ke-28 sebagai orang terkaya di Hong Kong.
Mencapai kesuksesan yang luar biasa, siapa sangka bahwa Li Ka-Shing sebelumnya harus menjalani kehidupan yang pahit. Ya, Li Ka-Shing bukan seorang yang lahir dari keluarga berada. Ia pun tidak mengenyam bangku kuliah lantaran sudah berhenti sekolah sejak usia 12 tahun. Alasannya, ketika itu Li tidak memiliki biaya karena ayahnya yang menjadi tulang punggung keluarga telah meninggal.
Di usia yang masih belia, Li Ka-Shing mulai bekerja di sebuah perusahaan plastik. Tanpa kenal lelah, Li bahkan memilih untuk bekerja hingga 16 jam sehari demi mendapat gaji tinggi. Namun, Li Ka-Shing tak semata-mata bekerja di pabrik tanpa berusaha untuk mengubah garis hidupnya. Sambil bekerja sebagai buruh, sedikit demi sedikit Li berusaha merintis usahanya untuk membuat mainan. Meski melalui proses yang panjang, bisnis yang dirintisnya pun semakin lama semakin sukses.
Sebenarnya, kunci keberhasilan Li Ka-Shing tidak terbatas pada kerja keras dan kemauan berusaha saja. Menurut Li, kesuksesan adalah sesuatu yang harus direncanakan. Itulah sebabnya mengapa Li menganjurkan agar semua orang membuat rencana untuk masa depannya. Sebab, hidup tak akan berhasil jika hanya dijalani dengan mengalir saja. Bagi Li Ka-Shing, perencanaan itu sangat penting karena menjadi pedoman dan penentu arah dalam hidup.
Selain itu, Li Ka-Shing adalah seseorang yang sangat dermawan. Sejak hidupnya masih susah hingga menjadi seorang taipan, Li tak pernah enggan berbagi pada sesama. Prinsip yang dianut Li adalah berbagi apa saja yang ia bisa bagikan. Li percaya bahwa berbagi tak akan membuat seseorang jatuh miskin. Tapi sebaliknya, dengan memberi, seseorang akan semakin kaya.
Hal itu pula yang kemudian mendorong Li Ka-Shing untuk mendirikan yayasan Li Ka-Shing Foundation. Yayasan tersebut diperuntukkan membantu orang-orang yang kekurangan. Bidang pendidikan dan kesehatan adalah yang menjadi perhatian utama. Yayasan ini pula yang kemudian digunakan sebagai corong untuk menyebarkan tips-tips sukses dan pelajaran-pelajaran berharga dari seorang Li Ka-Shing.
foto: forbes
(nab/rut)
Review
Summary: Putus Sekolah Hingga Bekerja Sebagai Buruh, Kini Li Ka-Shing Jadi yang Terkaya di Asia