Gemintang.com – Dalam setiap masalah yang datang silih berganti, apakah kamu percaya bahwa Tuhan mengizinkan masalah tersebut ada karena sebuah alasan? Apakah kamu tahu bahwa ketika sebuah masalah yang tampaknya terlihat seperti gunung batu dapat kamu lalui dengan sebuah keyakinan teguh dan sikap hati yang siap terhadap sebuah proses?
Selama kita hidup kita akan selalu belajar dan akan selalu “diproses” melalui masalah-masalah yang ada. Pertanyaannya, apakah dirimu siap jika suatu hari nanti masalah besar menghimpit dan memproses hidupmu?
Sebuah kisah nyata datang dari seorang dokter perempuan asal Pati, Jawa Tengah bernama Alvita Dewi Siswoyo. Sejak umurnya genap setahun, Alvita mengidap kanker retina mata. Penyakit tersebut membuat dirinya terpaksa menghabiskan masa kanak-kanak dengan penyakit ganas itu. Sebelah mata Alvita terpaksa dicopot dan digantikan dengan bola mata palsu. Saat itu, ejekan demi ejekan seakan melekat pada dirinya.
Alvita sempat sedih dan mengadu kepada sang ibu atas keadaan yang dihadapinya kala itu. Namun sang ibu berpesan bahwa dalam setiap kekurangan yang ada di dalam diri kita, Tuhan memberikan kelebihan-kelebihan lain yang luar biasa.
Cobaan kedua kembali datang ke dalam hidupnya. Di umurnya yang ke-16, ia kembali menderita penyakit kanker. Saat itu ia terkena kanker kelenjar getah bening jenis langka yang menyerang kakinya dan telah memasuki stadium 3B. Alhasil, masa remajanya pun ia habiskan untuk berobat.
Namun meski waktunya banyak tersita untuk menyembuhkan berbagai penyakit, ia tetap bertekad untuk belajar dan meraih cita-citanya. Alvita memang sempat merasakan kondisi hati yang pahit ketika menerima kenyataan bahwa ia terkena penyakit kanker untuk yang kedua kalinya. Namun cita-cita Alvita sebagai dokterlah yang membuat dia tetap survive.
Ketika dirinya sakit, ia selalu merasa bahwa dirinya akan memperoleh kesembuhan walau kenyataannya penyakit tersebut masih mengerogoti tubuhnya. Namun keyakinannya akan sembuh menjadi salah satu faktor yang membuat ia benar-benar bisa sembuh.
Kini, ia telah menyandang gelar dokter dan sedang mengambil program pendidikan spesialis bagian ilmu kedokteran nuklir di Universitas Padjajaran Bandung. Ia juga pernah bergabung di Yayasan Kanker Indonesia dan menjadi seorang motivator bagi banyak penderita kanker.
Seperti kisah diatas, akhir dari sebuah masalah tidak akan kita capai jika kita tidak siap terhadap suatu proses. Maka, ketika masalah hadir dalam hidup ini, jangan takut, hadapi saja! Ada hal indah yang sesungguhnya menanti di depanmu. Izinkan proses itu menjadikan kamu pribadi yang kuat dan lebih baik lagi dari sebelumnya.
foto: flickr.com
(ysf/rut)
