Gemintang.com – Sebagai dua negara yang serumpun, Indonesia dan Malaysia punya hubungan sejarah yang kuat. Indonesia merupakan negara pertama yang membuka hubungan diplomatik dengan Malaysia sejak negara tersebut merdeka tahun 1957. Sayangnya, kasus demi kasus bermunculan dan menimbulkan sengketa di antara kedua negara, seperti masalah TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Malaysia, sengeketa wilayah, klaim kebudayaan, hingga persaingan di ranah olahraga yang menjadikan hubungan dua negara ini memanas.
Kasus yang baru-baru ini muncul dan tengah hangat dibicarakan adalah perihal iklan distributor alat pembersih yang dinilai menghina warga Indonesia. Pasalnya, dalam iklan yang diterbitkan perusahaan alat pembersih, RoboVac, mencantumkan tulisan “Fire Your Indonesian Maid Now!” (Pecat Pembantu Indonesia Anda Sekarang).
Kemunculan iklan ini kemudian banjir kritik dari warga Indonesia. Selain menghina pekerja Indonesia secara khusus, iklan ini juga dinilai melecehkan masyarakat Indonesia pada umumnya. Berbagai pihak dan kelompok masyarakat kemudian menekan pemerintah Indonesia agar segera menyampaikan keberatan dan meminta pemerintah Malaysia untuk menyelesaikan masalah ini.
Iklan yang meresahkan ini adalah iklan produk iRobot berbentuk standing banner. Tagline “Fire Your Indonesia Maid Now!” secara jelas merujuk pada tenaga kerja Indonesia. Bahkan kata “Indonesian” sengaja digaris bawahi sebagai bentuk penekanan.
Namun, Corvan Technology selaku distributor berujar tak pernah membuat iklan semacam itu. Menurut mereka, iklan yang tak bertanggung jawab itu adalah ulah seorang agen tak resmi. Pihaknya meyakinkan bahwa perusahaan dan jajaran agen resmi tidak akan membuat iklan yang sengaja melecehkan atau tidak punya kode etik.
Kedutaaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur sebelumnya telah menyampaikan nota protes sehubungan dengan munculnya iklan ini. Nota protes ditujukan pada Kementerian Dalam Negeri Malaysia. KBRI meminta iklan itu ditarik dari peredaran karena dinilai rasis.
Herman Prayitno selaku Duta Besar RI untuk Malaysia sangat menyayangkan kejadian ini. Apalagi, kasus ini muncul di tengah kunjungan Presiden Joko Widodo ke Malaysia demi memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara. M. Hanif Dhakiri, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga sudah mengirimkan pesan pendek pada Kementerian Tenaga Kerja Malaysia.
Sampai saat ini, kasus iklan yang melecehkan bangsa Indonesia masih terus bergulir. Apakah pemerintah Indonesia bisa bersikap tegas dan menuntut keadilan? Dan apakah pemerintah Malaysia bisa menindak warganya yang melakukan penyimpangan? Bagaimana kelanjutan hubungan antara Indonesia dan Malaysia? Kita ikuti perkembangan kasus ini ya, Sobat!
foto: nasional.kompas.com
(nab/rut)
Review
Summary: Hubungan Indonesia-Malaysia Kembali Panas Gara-gara Iklan Alat Pembersih