![](http://hyve.gmcdn.net.s3.amazonaws.com/Cchocolatelove.png)
Foto by oasisblues.com
Gemintang.com – Seorang anak perempuan memasuki ruang kelasnya dengan tersenyum bahagia. Temannya bertanya, “Hei, kamu kenapa?”
Anak perempuan itupun menjawab. “Ibuku baru saja mengantarkan buku ini tadi. Minggu lalu aku memintanya untuk membelikanku buku bergambar tokoh kesukaanku, dan rupanya Ibu membelikannya hari ini. Aku senang,” ujarnya.
“Oh ya, bagaimana kalau kamu tukarkan buku itu dengan semua pensil yang aku punya? Sebelumnya kamu berkata bahwa kamu menyukai pensilku, kan ?”
“Itu benar, tapi ini pemberian Ibuku.”
“Tak apa, pensilku juga pemberian Ayahku.”
Akhirnya kedua anak perempuan itu pun saling bertukar. Namun anak perempuan pemilik pensil rupanya menyisihkan pensil terbaiknya dan memberikan sisa selain dari pensil tersebut. Malam harinya saat ia hendak tidur, ia lupa bahwa ada pekerjaan rumah yang harus ia kerjakan. Ia pun kembali bangkit dari tempat tidurnya dan mulai mengerjakan tugas sekolahnya. Namun terlihat satu buku dalam tasnya yang ia dapat dari hasil bertukar tadi. Anak perempuan termenung sembari memegang pensil terbaiknya yang ia sisakan dan tidak ia berikan saat bertukar. Ia pun menyesal. Terlintas dalam pikirannya bahwa dia mungkin akan menyesal bila pensil itu ia berikan. Namun kenyataan bahwa kini ia bahkan lebih menyesal, hal itu pun membuatnya tak tahu bagaimana cara memperbaiki kecurangannya.
Sobat Gemintang, kita seringkali berkata pada orang yang kita sayangi bahwa kita akan memberikan apapun yang kita miliki disamping apapun yang dia inginkan. Tapi nyata dalam lubuk hati, kita seringkali masih mementingkan diri sendiri. Kita terjebak dalam pikiran yang berucap bahwa itu tak perlu dilakukan. Semua masih akan baik-baik saja walau kita tak memberikan segalanya untuk dia. Semuanya masih akan seperti semula walau kita tak melakukan apapun untuknya. Tapi cinta, justru akan terasa manis bila kita benar-benar tulus menyampingkan keinginan kita, dan mulai memberikan cinta untuknya.
Ini berlaku untuk setiap hubungan. Jangan ragu saat Anda memberikan segalanya sedang dia sendiri tak melakukan apapun untuk Anda. Tunjukkan padanya bahwa inilah bagaimana seharusnya seseorang mencintai pasangannya dan orang-orang disekitarnya.
(mir/rut)