Gemintang.com – Memaknai sebuah kata cinta, memang sulit rasanya untuk membiarkan sebuah rasa berlalu begitu saja. Ketika kita mencintai seseorang dan ia pun sama mencintai kita, lalu apa masalahnya? Bila restu ada dan finansial pun dirasa telah cukup, menikah tentulah menjadi pilihan yang sangat diinginkan setiap pasangan. Tapi setelah menikah, apakah kebahagiaan itu akan sama seperti saat sebelum menikah? Sebelum menyesali pernikahan Anda, sebaiknya simak beberapa tips berikut ini agar pernikahan tak berujung penyesalan.
1. Mengenai pergaulan
Banyak diantara mereka yang menyesal pasca menikah salah satunya adalah karena terbatasnya ruang dalam bergaul. Sering kita mendengar, “Selagi masih single, puas-puaslah dalam bermain dan mengenal teman sebanyak mungkin.” Tapi ternyata, hasrat dalam bergaul memang tak pernah ada habisnya. Pergaulan seperti halnya saat anda masih single, sebenarnya tidak harus ditinggalkan pasca menikah. Menyikapi hal ini, sebaiknya mintalah pengertian kepada pasangan, atau kenalkan dia kepada teman-teman Anda. Dia membatasi, bukan karena dia mencurigai, tetap karena ingin dihargai. Jika Anda melakukan segala hal semaunya, tentu inilah yang membuat pernikahan menjadi sebuah penyesalan, karena tidak adanya rasa pengertian.
2. Konsep keuangan
Hal yang terbilang sensitif, ya apalagi, kalau bukan uang. Sebelum menikah, pria seringkali terlihat baik demi menarik perhatian calon pasangan. Tapi setelah menikah, kok sepertinya beda? Well, dalam halnya keuangan, mungkin hal seperti ini tidaklah asing dan bukan hanya terjadi pada satu pasangan saja. Sebelum mencurigai, sebaiknya tanyakan padanya mengapa kini ia lebih hemat. Apa karena ada rencana masa depan, atau adanya peluang bisnis yang menjanjikan. Hal seperti ini, semestinya tidak harus ditutup-tutupi dan membuat pasangan menjadi tidak nyaman. Keterbukaan dalam halnya keuangan adalah penting, sehingga masing-masing pihak tidak lagi saling mencurigai dan pernikahan pun tidak akan disesali.
3. Perencanaan sederhana
Tidak sedikit pasangan yang walaupun belum menikah, rupanya telah menyimpan rencana matang perihal kehidupannya setelah menikah. Ia bahkan sudah menyiapkan sebuah nama untuk anaknya setelah ia menikah nanti. Selain itu, Ia pun memikirkan akan ikut bersama siapa buah hatinya kelak. Ia ataupun suaminya, pasti akan sangat sibuk dengan pekerjaannya. Haruskan ikut mertua, atau orangtua? Perencanaan seperti ini, sebenarnya memang terlalu dini untuk dipikirkan. Pernikahan kadang dirasa sangat mengecewakan, karena apa yang kita inginkan dan kita bayangkan sebelum menikah nyatanya tidak benar-benar terjadi pasca pernikahan. Jadi agar tidak kecewa, buatlah perencanaan yang jauh lebih sederhana namun dapat diterima, baik oleh Anda ataupun pasangan Anda.
4. Komitmen
Kesepakatan itu perlu, dan kesepakatan yang sudah disepakati, sebaiknya laksanakanlah sebagaimana kesepatakan itu dibuat. Janji saat menikah, hanyalah bersifat prosedural, yang artinya lebih menekankan kepada hak dan kewajiban masing-masing pihak. Tapi kesepakatan sebelum menikah, adalah sesuatu hal yang berbeda. Contoh, setelah menikah, wanita akan tetap menjalankan karirnya seperti saat sebelum ia menikah. Atau, pria akan memutuskan tempat dimana mereka akan tinggal setelah menikah. Komitmen seperti ini, bila disetujui dan dilaksanakan masing-masing pihak, tentu akan membuat pernikahan menjadi lebih nyaman.
5. Kedalaman cinta
Sebelum menikah, rasa cinta sepertinya begitu menggebu-gebu. Tapi setelah menikah, kenapa justru terlihat cuek? Dalam hal ini, cuek bisa diartikan karena mungkin memang sudah karakternya, atau karena ada hal lain yang ternyata tidak dia sukai dari Anda. Menjadi pasangan yang baik untuk orang yang kita cintai, sebenarnya tidaklah sulit asalkan kita mengerti dan mau mengalah demi cinta itu sendiri. Namun bila cinta yang dimiliki hanya sekedar kata, maka wajarlah bila pernikahan akhirnya berujung sia-sia. Oleh karenanya, seberapa besar kedalaman cinta, itulah yang akan menjawab bahagia atau tidaknya pernikahan anda.
(Mira)