Sampai Kapan Harus Bertahan di Friendzone?

Photo by askmen.com

Gemintang.com – Buat kamu yang merasa kalau dunia ini tidak adil, dunia ini cuma milik mereka yang berparas cantik, bertalenta, banyak harta dan juga kaya, ini sama halnya dengan kamu tidak percaya bahwa Udin Sedunia juga bisa jadi artis. Dan apa yang bisa kamu lakukan saat faktanya kamu memang tak memiliki itu. Minder? mungkin. Bahkan pernah saat kamu ingin lakukan sesuatu hal, hal tersebut malah urung dilakukan karena seketika nyali menjadi ciut saat melihat seseorang yang nampak lebih glamour dan “sesuatu” dari kamu.

“Yaudah deh, lagian aku nggak pede kalau harus bersaing sama dia yang lebih segalanya.”

Disadari atau tidak, ini sama halnya dengan kamu kalah sebelum bertanding. And you know what, hal ini jugalah yang bisa menjadi alasan kenapa sampai  saat ini kamu masih saja bertahan dengan status “hanya teman” dengan si dia. Mau sampai kapan? Lets see! Ini yang harus kamu lakukan untuk move on dari sikap yang melulu “gimana nanti deh”. Percaya, jodoh itu memang ditangan Tuhan, tapi usaha kan tetap ada di tangan kita.

  • Percaya diri

Kalau benar secara fisik kamu memang “not good looking”, jujur, mungkin memang ini alasan utama mengapa dia enggan menjadikan kamu sebagai pacarnya. Tapi serius, saat kamu justru percaya diri dengan semua kekurangan kamu, bukan hanya respek yang akan orang lain beri, melainkan juga rasa suka yang siapa tahu bisa berubah jadi cinta. Efek percaya diri itu banyak keuntungannya, guys. Selain memperlihatkan bahwa kita bersyukur atas apa yang telah ada, rasa percaya diri pun tidak akan menjadikan kita sombong dan atau menjadikan diri kita ingin seperti orang lain.

  • “Kamu punya kekurangan, dan aku juga”

Hati seseorang bisa jadi bahagia saat Ia mendapat pujian atau perilaku manis dari seseorang. Namun terkadang, ada kalanya kita pun harus mengingatkan bahwa tak ada seorang pun yang lahir tanpa kekurangan. Sebagai teman dekat, dialog seperti ini tentu bisa diungkapkan dengan lebih santai sehingga kamu dan dia bisa mendapat inti dari pembicaraan. Barangkali, dia enggan merubah status bertemannya karena khawatir kamu akan berubah setelah mengetahui segala tentangnya.

  • Berani menyatakan perasaan, tidak hanya sinyal

“Katanya sekarang jaman emansipasi, yang semua wanita bisa berkarya apa saja bahkan derajatnya kini sama dengan pria”. Nah, kamu sendiri gimana? Di jaman emansipasi ini, berani tidak kalau kamu sebagai wanita menyatakan perasaan lebih dulu kepada pria yang kamu suka?

“Kesel! Sudah dikasih sinyal berkali-kali tapi si dia tetap saja aja. Tapi kalau aku nggak ada, dia udah kaya kebakaran rumah, SMS-in aku sampe berkali-kali.”

Hm… Bisa jadi itu cuma trik tarik ulurnya aja lho, guys. Tapi nggak perlu dilawan terus karena cuma bakalan buang waktu. Kembali kepada percaya diri dan lalu berdoa, semoga dia terbuka hatinya dan mau menerima kamu jadi kekasihnya.

  • Ternyata cuma dimanfaatkan

Jangan bilang kalau hal seperti ini nggak akan mungkin terjadi. Hm, wake up dan sadari walau ini menyakitkan. Mungkin kamu terlalu baik sehingga keuntungan baginya untuk terus memanfaatkan kamu. Kepintaran dan kemauan kamu melakukan apa pun buat dia bisa jadi membuka peluang alasan mengapa sampai dengan saat ini kamu masih saja bertahan di friendzone bersamanya.

(mir/rut)

Favorit

Related Posts

Klik suka sekarang