Gemintang.com – Kita tidak pernah menyangka bahwa orang-orang di sekitar kita yang mungkin keberadaannya kita anggap sepele dapat memberikan inspirasi dan arti tentang sebuah kepedulian. Seorang bocah bernama William Winslow yang duduk di bangku kelas 2 SD berumur 8 tahun ini rupanya mempunyai rasa kepedulian yang sangat besar akan anak-anak yang menderita kelaparan di kota tempatnya tinggal, New York.
Kepedulian William timbul saat ia mendengar kabar tentang program bantuan untuk anak-anak kelaparan bernama BackPack Buddies dari Inter-Faith Food Shuttle melalui guru pembimbingnya di sekolah. Tak lama setelah mendengar informasi mengenai program itu, bersamaan dengan hari ulangtahunnya, William mengundang teman-teman sekolahnya datang ke acara ulangtahunnya dengan membawa hadiah yang sekaligus merupakan sumbangan untuk program BackPack Buddies.
Dari ide menggalang dana di hari ulangtahunnya tersebut, terkumpullah uang sejumlah Rp. 3.000.000 dan berhasil mengumpulkan 1400 pounds makanan. Hingga kini, dibantu oleh sang ibu dan 50 relawan yang telah dikumpulkan, William berhasil merekrut beberapa pusat perbelanjaan dan restauran untuk ikut berpartisipasi.
Saat sang ayah bertanya kepada William tentang harapannya di masa yang akan datang, bocah lugu nan manis itu menjawab dia tidak ingin lagi melihat ada anak-anak yang kelaparan. “Saya tidak tahan melihat teman sekelas saya sendiri kelaparan.” Tambahnya.
William percaya bahwa bantuan sekecil apapun yang ia berikan dapat menolong anak-anak yang kelaparan. Kepada ayahnya, William berujar: mengapa ada orang dewasa yang hanya diam menyaksikan anak-anak yang kelaparan sementara mereka butuh makanan?
Sang ayahpun terharu dengan sikap kedermawanan anaknya tersebut dan ia pun tidak mengetahui dari mana inspirasi tersebut datang ke dalam benak William. Dengan tekad yang mantap William berharap bisa mengekspansi program ini menjadi lebih besar serta dapat menggalang dana lebih banyak agar tidak ada lagi anak-anak yang kelaparan.
Hm, Sobat Gemintang, sikap William yang bertindak tanpa pamrih mengajarkan kita tentang arti kepedulian ya sesungguhnya, bukan? Saat banyak orang berbuat baik dengan diiringi motif lain, William justru bertindak tanpa pamrih dengan hati tulus. Dari kisah kedermawanan William kita juga belajar bahwa selalu ada rasa puas tersendiri yang tidak dapat dirasakan oleh orang lain namun hanya oleh orang yang melakukannya saat kita bertindak tanpa pamrih.
BACA JUGA:
Apakah Kamu Telur, Kentang Atau Kopi?
Zhang Da, Bocah 10 Tahun yang Menghidupi Keluarganya
(ysf/rut)