Hati-Hati dengan Asumsi Ketika Pacaran

Photo by sheknows.com

Gemintang.com – Kita pasti memiliki asumsi akan semua hal, baik terhadap orang ataupun keadaan. Hal ini kita lakukan setiap waktu. Misalnya ketika kita berpapasan dengan orang lain di jalan, entah karena pakaian atau gaya orang itu, kita langsung berasumsi siapa atau bagaimana orang itu sebenarnya. Padahal, asumsi kita belum tentu benar, dan seringkali apa yang kita asumsikan sangat jauh dari kenyataan sebenarnya.

Ketika kita pacaran, kebiasaan berasumsi bisa membuat hubungan kita dengan pasangan menjadi buruk. Hal ini dialami oleh banyak pasangan. Jenny (27 tahun) sering bertengkar dengan pacarnya karena ia sering berasumsi pacarnya, Yudi (27 tahun) yang notabene pria ganteng, selingkuh dengan rekan kerjanya. Padahal, Yudi menganggap Jenny sebagai istri masa depannya dan ia tidak berminat dengan wanita lain.

Atau Benny (29 tahun) yang selalu merasa nggak pede ketika berkencan dengan pacarnya, Shanti (25 tahun) karena ukuran tubuhnya yang cukup besar. Ketika mereka berkencan, Benny selalu berjalan di belakang Shanti. Dia bilang Shanti nanti malu kalau terlihat jalan bareng pria tambun seperti dia. Tentunya, hal ini membuat Shanti kerap kali marah pada Benny. Menurut Shanti, kepribadian Benny yang unik jauh lebih penting. Shanti tidak terlalu peduli dengan ukuran tubuh atau pendapat orang lain. Karena asumsi Benny ini, mereka selalu bertengkar tiap kali mereka berkencan.

Asumsi yang salah bisa menyakiti hati pasangan kita dan membuat pasangan memutuskan hubungan. Asumsi negatif yang kita buat akan membuat pasangan bertanya-tanya akan besarnya rasa percaya kita. Untuk menghindari hal ini, kita harus menyadari bahwa kita tidak benar-benar mengetahui apa yang dipikirkan oleh pasangan kita, tidak peduli seberapa jauh dan lama kita mengenal mereka. Bertanya secara langsung jauh lebih baik daripada menduga-duga atau berasumsi. Tentunya, bertanya dengan cara yang lembut, bukan menuduh.

Kalaupun kita berasumsi (yang sering kali cenderung negatif), kita harus berpikiran terbuka bahwa asumsi kita bisa saja salah. Tidak ada salahnya meminta konfirmasi dari orang terdekat, yang mengenal kita dan pasangan kita. Kadang kala, opini orang ketiga bersifat lebih objektif dan adil. Ingat, jangan berasumsi, tetaplah berpikiran terbuka dengan rasa percaya pada pasangan kita.

(lyd/rut)

Favorit

Related Posts

Klik suka sekarang