Wisata Jawa Barat Candi Cangkuang

Foto by nakarasido.com

Gemintang.com – Berwisata murah namun menyenangkan ? Mampirlah ke Candi Cangkuang yang terletak di Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat. Jika anda menggunakan transportasi umum, anda bisa berhenti di depan alun-alun Leles dan melanjutkan perjalanan sekitar 3 km dengan menggunakan becak atau ojek. Adapun penunjuk arah yang berada di sebelah alun-alun tersebut akan membantu anda untuk sampai ketempat tujuan.

Sawah yang luas, kolam ikan dengan pohon teratai diatasnya, serta rimbunnya rumpun bambu, akan membuat perjalanan anda semakin menyenangkan dan tentu semakin tidak sabar untuk sampai ke tempat tujuan.

Pintu dimana penjual tiket berada, merupakan pintu untuk memasuki kawasan wisata Candi. Anda akan dikenakan biaya sebesar Rp. 6.000,00 per orangnya. Dan begitu anda masuk, deretan rakit yang berjajar ditepi danau akan siap mengantarkan anda ke seberang danau. Loh, kenapa harus menyeberang ? Inilah uniknya tempat wisata Candi Cangkuang. Ternyata, Candi Cangkuang dikenal pula dengan situ (danau) Cangkuang. Itu mengapa, sebelum anda tiba di kawasan Candinya, anda akan terlebih dahulu menyusuri situnya. Karena Candi Cangkuang sendiri berada diseberang danau ini. Biaya menaiki rakit sebesar Rp. 4.000,00 per orangnya.

Menghabiskan waktu kurang lebih 10menit untuk menyeberang, sampailah anda ditempat tujuan utama anda. Keindahan yang ditawarkan, tidak kalah menarik dengan sebelumnya. Jalan setapak yang cukup menanjak menjadi tantangan tersendiri bagi anda untuk naik ke atas dimana Candi itu berada. Dan di akhir tanjakan, anda yang semula berpikir bahwa Candi Cangkuang hanyalah Candi biasa, maka anda salah besar. Selain Candi, ternyata terdapat pula museum, makam keramat, serta kampung adat yang masih terjaga kelestariannya. Dan satu hal lagi, anda dapat melihat langsung seperti apa bentuk pohon Cangkuang itu sesungguhnya. Konon, pohon inilah yang merupakan asal mula daerah tersebut dinamakan Cangkuang.

Di dalam museum, terdapat beberapa naskah kuno yang ditulis diatas sehelai kertas yang terbuat dari kulit pohon pisang. Selain itu, ada juga naskah khutbah Jumat terpanjang di Indonesia yang digulung rapi dengan memakai bahasa Arab. Daerah Cangkuang sendiri merupakan tempat dimana peradaban Islam dan Hindu berpadu harmonis. Hal ini dibuktikan dengan lokasi Candi sebagai tempat pemujaan bagi umat agama Hindu, terletak berdampingan dengan makam Eyang Embah Dalem Arif Muhammad yang merupakan pemeluk agama Islam.

Perjalanan ke Situ Cangkuang pun diakhiri dengan mengunjungi sebuah perkampungan bernama Kampung Pulo. Terdapat beberapa bangunan didalamnya. Satu bangunan berupa masjid, dan yang lainnya adalah rumah tinggal yang hanya boleh ditempati oleh keturunan perempuan. Anak laki-laki yang telah berkeluarga, tidak boleh tinggal ditempat ini. Bangunan yang ada, semuanya terbuat dari dari kayu dan bambu. Ventilasi udara pun dibuat dengan membolongi kayu-kayu tersebut. Wah, benar-benar unik ya?

Tidak terasa hari pun semakin sore. Dan ketika anda melangkah pulang, berat rasanya untuk meninggalkan keindahan yang ada, yang belum tentu dapat anda temukan setiap harinya. Sambil menaiki rakit untuk pulang, kembali anda akan melayangkan pandangan kebelakang dan melihat lagi betapa indahnya wisata Cangkuang.

Kehijauan dan keheningan yang diciptakan tempat wisata satu ini, membuat anda terpana bangga. Indonesia, memang indah luar biasa.

(Mira)

Favorit

Related Posts

Klik suka sekarang