Gemintang.com – Psikotes merupakan serangkaian proses yang mesti dilalui para calon pekerja sebelum bergabung ke dalam sebuah perusahaan. Namun seringkali psikotes menjadi dilema dan ketakutan bagi para pencari kerja, apalagi jika hasilnya kurang memuaskan. Selain itu, banyak anggapan yang mengatakan bahwa seseorang yang gagal mengikuti psikotes menandakan bahwa orang tersebut tidak pintar, tidak jenius, tidak memunyai keahlian, dan sebagainya. Benarkah psikotes menentukan suksesnya karier?
Psikotes memang bagian penting dalam satu perusahaan sehingga dapat menempatkan seseorang sesuai dengan klasifikasinya. Namun setiap perusahaan tentu tidak selalu memiliki uji psikotes dengan teori dan metode yang sama, karena kebijakan dari setiap perusahaanpun berbeda-beda.
Perusahaan yang membutuhkan karyawan super cepat, mungkin akan memberikan uji yang lebih kepada hal ketangkasan, kecekatan dan kekuatan. Sedang perusahaan yang membutuhkan karyawan cerdas, maka bisa saja tes yang dilakukan adalah berupa perhitungan, keterampilan, dan keahlian.
Seseorang yang gagal dalam uji psikotes sebenarnya tidak menandakan bahwa mereka bodoh, tidak bernilai sama sekali, ataupun tidak berketerampilan tinggi, melainkan karena perkara cocok-tidaknya mereka dalam mengikuti tes tersebut. Seharusnya, para calon yang akan mengikuti tes haruslah mengenal kualifikasi dirinya sendiri. Seberapa besar kemampuannya, dan seberapa inginnya dia mengikuti tes tersebut.
Banyak hal yang mewarnai saat berlangsungnya uji psikotes. Seseorang yang mungkin saja bodoh, rupanya dapat lulus dengan nilai yang lebih baik dibanding temannya yang konon ber-IQ lebih tinggi. Hal ini dikarenakan besarnya keinginan seseorang dalam melakukan sesuatu bisa lebih memberikan hasil terbaik dibanding seberapa besar kemampuannya.
Seseorang yang lulus dengan nilai psikotes terbaik pada awalnya, bisa jadi setelah menjadi karyawan di perusahaan, justru dirinya menyesal karena merasa kurang nyaman. Sedangkan seseorang yang lulus dengan nilai pas-pasan, sebaliknya terlihat sangat mencintai pekerjaannya, dan dia melakukan segala hal dengan hasil yang baik pula. Artinya, nilai dari sebuah uji psikotes tidaklah menentukan akan seberapa besar kesuksesan seseorang terutama dalam karirnya. Lagipula pada praktiknya, attitude seseorang dalam bekerja tetaplah yang utama.
Setiap orang dibekali keahlian yang berbeda. Yakinlah bahwa kita memiliki itu. Dan apapun keahlian yang kita miliki, mungkin kita belum tahu dan tidak menyadarinya, hingga saat ini. Maka itu, teruslah semangat dan miliki keinginan yang kuat untuk terus menemukan tujuanmu.
foto: smallbusiness.chron.com
(mir/rut)