Gemintang.com – Dalam segala aspek kehidupan, yang namanya masalah memang selalu ada. Termasuk di lingkungan kerja. Tak jarang gosip yang berseliweran di dalamnya dapat menimbulkan masalah pelik. Lalu apa yang harus kita lakukan jika kita menjadi sasaran dari gosip itu sendiri? Atau tindakan apakah yang harus diambil ketika kita berada dalam posisi si penerima gosip?
1. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengetahui motif utama si penyebar gosip dan kadar kebenarannya. Kalau perlu selidikilah kebenarannya tanpa memunculkan geliat-geliat aneh. Jangan sampai keberadaan gosip itu menimbulkan ketidaknyamananmu dalam bekerja.
Namun bila kamu berada dalam posisi si penerima gossip, ketahuilah terlebih dahulu apa motif utama si penyebar gosip menyampaikan kabar itu kepadamu. Apakah karena ada maksud tersembunyi atau hal lainnya yang belum kamu ketahui? Apakah pernyataan si penyebar gosip itu valid dan bisa dipercaya? Adakah bukti dan fakta yang bisa membenarkan perkataannya?
2. Jika dirimu berada dalam posisi si penerima gosip, ingatlah, jangan pernah memihak kepada pihak siapapun selama kebenaran gosip itu belum terbukti. Jadilah sosok karyawan yang netral dan tenang dalam menghadapi masalah seperti ini. Jangan hanya karena karyawan lain heboh membicarakan gosip si boss dengan karyawan baru, kamu pun ikut terjun bergabung dengan mereka dan ikut terpengaruh dengan euforia kehebohan gosip.
Sebaiknya, temukanlah fakta dan info sesungguhnya dari pihak yang netral dan bisa dipercaya. Atau kamu bisa menanyakannya pada si sasaran gosip itu sendiri tanpa membeberkan kenyataan bahwa si dia sedang menjadi topic of the week. Kebenaran yang kamu peroleh itu akan membantumu dalam mengambil langkah yang tepat guna meresponi gosip tersebut.
3. Untuk menangkis gosip di tempat kerja, kamu bisa mengambil langkah dengan mengarahkan pembicaraan kedalam percakapan yang positif. Tentu saja, karena budaya menumbuhkan kebiasaan komunikasi positif mesti kita tanam dimanapun kita berada, termasuk di dalam lingkungan kantor.
Ketika kamu mencoba menerapkan langkah tersebut, berarti dirimu sedang memberikan contoh kepada orang lain bahwa kamu akan bersikap netral setiap kali gosip apapun muncul, termasuk jika si penyebar gosip itu sendiri mendapat giliran menjadi orang yang digosipkan.
4. Bila gosip yang muncul mengarah pada fakta palsu atau ketidakbenaran, kamu bisa menyampaikan fakta yang kamu lihat dan meluruskan gosip tersebut dan mendukungnya ke arah kebenaran. Misalnya, “Saya melihat si Z itu bukanlah pegawai yang tidak dapat diandalkan, berulang kali saya melihat si dia selalu bekerja dua kali dalam hal pengecekan data-data sehingga kesalahan dalam bekerja dapat ia minimalkan.”
Biasanya orang yang menyebarkan gosip itu adalah pihak yang kurang fokus dan tidak produktif serta tidak secure di tempat kerja. Jadi, daripada fokus kepada gosip yang ada, lebih baik Anda fokus pada pekerjaan dan target dalam bekerja.
foto: workplusplace.com
(mir/rut)