Tes wawancara kerja memang seringkali membuat dilema. Agar sukses dan mendapatkan hasil sesuai harapan, calon pelamar diharapkan mampu untuk melewati berbagai tahap seleksi. Tapi apa cukup bila hanya mengandalkan kemampuan akademik? Saat tiba waktunya wawancara, disinilah mereka –pihak perusahaan– akan menilai, apakah anda benefit, atau tidak. Dalam halnya wawancara kerja, pihak pelamar akan diberi beberapa pertanyaan, dan tidak dipungkiri, hal tersebut seringkali membuat bingung, jawaban seperti apa yang sekiranya pantas untuk diungkapkan. Salah-salah, tahap seleksi bisa saja gagal hanya karena wawancara yang justru semula dianggap mudah. Untuk itu, berikut kiat sukses saat menjalani wawancara kerja.
Pertanyaan : “Apa kelebihan anda ?”
Jawab : Pilih potensi yang relevan dengan bidang pekerjaan yang anda lamar. Tak perlu mengatakan bahwa anda pekerja keras. Lebih baik berikan respons berupa, “Daftar pekerjaan yang saya buat seringkali memperbudak saya. Sebab, saya tidak mau pulang sebelum pekerjaan beres semua.” Pastikan anda percaya diri dan dapat berbicara lancar tentang komitmen dan keberhasilan tanpa menyombongkan.
Pertanyaan : “Apa kekurangan anda ?”
Jawab : Jangan katakan bahwa anda tipe orang yang perfeksionis, karena hal tersebut akan menunjukkan betapa sombongnya diri anda. Lebih baik, berikan jawaban yang kongkret seperti, “Saya tipe orang yang mudah lupa. Oleh karenanya, saya selalu mencacat beberapa hal penting didalam memo ini.” Tapi kemudian, segera susul kalimat itu dengan kelebihan anda yang lainnya.
Pertanyaan : “Mengapa anda resign dari pekerjaan lama anda ?”
Jawab : Hindari mengemukakan hal yang negatif perihal itu. Lebih baik ucapkan dengan kalimat positif seperti, “Saya tidak melihat bahwa saya akan berkembang ditempat lama.” Lalu, jelaskan mengapa anda menganggap bahwa perusahaan baru ini akan memberi kesempatan yang lebih baik.
Pertanyaan : “Pernahkan anda gagal sebelumnya ?”
Jawab : “Ya, saya pernah. Tapi kegagalan itu menjadi pelajaran bagi saya untuk bisa berkembang lebih baik lagi.” Ungkapan kejujuran yang anda utarakan, akan membuat pewawancara tahu bahwa sikap anda dalam menyikapi masalah sangatlah bijak.
Pertanyaan : “Berapa gaji yang anda minta ?”
Jawab : Besarnya gaji, haruslah realistis. Sesuaikan pekerjaan yang Anda tuju dengan pendidikan serta gaji yang telah Anda perkirakan sebelumnya. Berikanlah penjelasan yang dapat diterima. Namun ada beberapa perusahaan yang memiliki ketentuan seperti apabila kinerja dirasa bagus, barulah gaji akan bisa dinegosiasikan kembali. Jadi, jangan sampai pihak perusahaan memberikan respons negatif atas pernyataan anda.
Pertanyaan : “Apakah anda punya pertanyaan ?”
Jawab : Jangan ragu untuk bertanya tentang pekerjaan ataupun hal-hal yang meliputi kantor tersebut. Misalnya, setelah anda diterima bekerja, jobdesc apa saja yang akan anda terima. Setidaknya, anda juga bisa mempelajari jobdesc tersebut sebelum benar-benar ditempatkan menjadi karyawan baru. Hal lain yang bisa ditanyakan adalah prosedur. Bertanyalah tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat berada di lingkungan kerja. Karena setiap ketentuan yang dimiliki perusahaan berbeda-beda, siapa tahu justru ada peraturan yang memberatkan anda nantinya. Misal, tidak boleh membawa handphone saat bekerja. Padahal, handphone adalah satu hal yang paling tidak bisa ditinggalkan karena satu dan lain hal. Untuk ini, silakan anda menimbang sendiri, apakah akan menyanggupi atau tidak.
(Mira)