Penyebab Karier Selalu Jalan Di Tempat

Foto by ehow.com

Gemintang.com – Karyawan teladan kerap kali menjadi dasar dipromosikannya seseorang. Siapa yang tidak mau ? Dengan jabatan yang lebih tinggi tentu akan mempercepat kesuksesan anda di masa depan. Gelar sebagai karyawan teladan, bisa anda dapatkan ketika anda datang tepat waktu, mampu bekerja lembur juga terhindar dari beberapa masalah. Namun nyatanya, hal tersebut bukanlah jaminan bahwa karier anda akan terus menanjak. Berikut beberapa hal yang berpotensi membuat karier anda cenderung jalan di tempat. Siapa tahu anda memang sering melakukannya.

1.       Pasif dan Cari aman

Dibandingkan berselisih, anda memilih untuk lebih baik diam dan menerima segala sesuatu tanpa pembelaan. Sebagai anak baru, mungkin tidak enak jika anda menolak. Mungkin juga anda takut apabila rekan kerja yang lain menjadi kesal karena penolakan tersebut. Pada akhirnya anda pun merasa terintimidasi dengan semua tugas yang menumpuk. Bukan hanya tugas sendiri, anda pun kerap kali diminta untuk membantu tugas senior. Alhasil, kerja lembur pun mau tidak mau dilakoni. Mau bagaimana lagi ?

Perbaiki : Terus menerus pasrah dan tidak menunjukkan sisi keberatan justru akan membuat pekerjaan anda sendiri menjadi terbengkalai. Bagaimanapun, yang menguasai sebuah pekerjaan adalah mereka yang memegang tanggung jawabnya secara penuh. Anda salah jika anda ‘cari aman’ dengan selalu mengiyakan segala sesuatu. Justru seharusnya, setiap karyawan memiliki keberanian untuk mengemukakan pendapatnya. Begitupun dengan keberadaan karyawan pasif. Mereka akan lebih lambat dipromosikan karena terbiasa menunggu perintah tanpa inisiatif. Sebaliknya, karyawan yang proaktif akan lebih cepat dipromosikan karena mereka selalu mencari tahu kinerja seperti apa yang dibutuhkan perusahaan.

2.       Tidak Menghargai Pendapat Rekan Kerja

Anda tentu tidak aneh dengan agenda miting yang digelar setiap minggunya. Dan disaat miting, anda kerap kali dimintai pendapat mengenai sesuatu hal. Namun sayangnya, komentar yang anda berikan sering kali bernada buruk. Menurut anda, komentar yang diungkapkan rekan kerja terlalu klise dan bertele-tele.

Perbaiki : Berpikirlah dua kali sebelum anda mengeluarkan pendapat. Tidak semua orang akan menerima baik atas apa yang anda katakan. Walaupun ya, pendapat yang anda berikan ternyata lebih baik dibanding rekan kerja yang lain. Namun,bukan berarti anda menjadi besar kepala. Justru anda harus bisa menghargai pendapat orang lain. Dan sebaiknya, pendapat yang anda kemukakan harus berdasar kepada teori, bukan asal bunyi. Jangan sampai rekan kerja mencap anda sebagai karyawan yang keras kepala, emosional, dan tidak kooperatif. Alhasil bukan promosi yang didapat, melainkan surat resign karena perusahaan tidak lagi merasa nyaman dengan sikap anda.

3.       Bermuka dua

Peribahasa mengatakan, “Ada udang dibalik batu”. Maksudnya, ada niat tersembunyi dibalik sikap baik seseorang. Nah, sama hal nya dengan orang yang bermuka dua. Didepannya baik, tapi dibelakang uuhh, gak banget ya .. Saat jam makan siang, memang terasa lebih nikmat ketika makan bersama rekan kerja. Hal ini menjadi peluang bagi anda untuk bisa membicarakan hal-hal buruk seputar si bos. Tapi ternyata,  saat anda di depannya, justru anda bersikap manis dan menuruti semua kemauannya.

Perbaiki : Menjadi orang kepercayaan atasan sebenarnya bagus, asalkan meraihnya dengan menjadi karyawan berprestasi. Tapi jika anda mendapatkannya karena pintar ‘cari muka’ dan ataupun ‘menjilat’, sebaiknya jangan pernah anda lakukan. Karena sejujurnya, pekerjaan sulit pun tidak akan menjadi beban ketika anda melakukannya dengan sungguh-sungguh, bukan mengandalkan cara instan. Tingkatkan selalu inisiatif dan buatlah prestasi yang lebih baik dengan cara yang positif . Dengan begitu, apa yang akan anda dapatkan kedepannya pun, semoga hasilnya positif.

Martin Luther King berkata, “Seandainya pun seorang manusia ditakdirkan untuk menjadi seorang tukang sapu jalan, hendaknya dia menyapu jalan sesempurna Michelangelo ketika melukis, seindah Bethoven ketika menciptakan musiknya, dan seagung Shakespeare ketika menuliskan puisi-puisinya.” Itu artinya, lakukanlah selalu yang terbaik yang bisa anda lakukan.

(Mira)

 

 

 

 

 

 

Favorit

Related Posts

Klik suka sekarang